Kamis, Desember 18, 2008

Belajar Menjaga Bumi dari Robot

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
"WALL-E, yang minim dialog, tampil menjadi film animasi memikat yang membawa pesan penyelamatan lingkungan. Mengemas kisah kehancuran bumi dengan bingkai aksi kocak robot pembersih sampah yang kesepian. Layak masuk daftar film animasi terbaik sepanjang masa."

WALL-E
Pengisi suara: Ben Burtt, Elissa Knight, Jeff Garlin, Fred Willard, John Ratzenberger, dan Kathy Najimy

Sutradara: Andrew Stanton
Penulis skenario: Andrew Stanton dan Jim Reardon
Rating: Anak-anak
Produksi: Walt Disney Picture dan Pixar Studio, 2008

Bumi, 700 tahun mendatang. Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi. Sekilas, mereka terlihat megah, walau tak gemerlap. Ketika dilihat dari dekat, ternyata pencakar-pencakar langit itu tersusun dari balok-balok sampah padat.

Di antara gedung-gedung itu, bertebaran tumpukan sampah aneka barang. Di sana, tampak sesosok benda kotak bergerak kian kemari. Dia adalah WALL-E, robot pembersih sampah bertenaga matahari.

Tugas WALL-E memilah-memilah sampah, memasukkannya ke perut untuk dipadatkan menjadi balok sampah. Lalu WALL-E menumpuk balok-balok ini hingga menjadi gedung pencakar langit. Dia bekerja sendirian selama ratusan tahun, karena hanya WALL-E dan seekor kecoak yang masih bertahan di bumi. Semua penduduk bumi lainnya memilih hengkang ke luar angkasa ketika planet biru ini penuh tertutup sampah.

Suatu hari, rutinitas WALL-E terganggu oleh kedatangan pesawat luar angkasa raksasa. Sesosok robot putih mengilap berbentuk telur keluar dari badan pesawat. Robot bernama EVE ini bertugas memeriksa apakah sudah ada makhluk hidup lagi di bumi.

Kehadiran EVE menjungkirbalikkan dunia WALL-E yang selama ini hanya punya teman sang kecoak. Saking penasaran pada makhluk baru itu, WALL-E melupakan pekerjaan utamanya dan diam-diam mengikuti ke mana pun EVE terbang.

Aksi ini membawa WALL-E terbang ke luar angkasa menuju Axiom, pesawat pesiar super-raksasa yang dihuni penduduk bumi. Di sini, semua manusia memakai seragam sama, hanya beda warna berdasarkan jenis kelamin. Wajah mereka nyaris serupa, karena semuanya bertubuh sangat tambun.

Setelah 30 menit nyaris tanpa dialog sekecap pun, adegan di Axiom menandai berlangsungnya percakapan dalam film sepanjang 103 menit ini. Keramaian yang berlangsung di Axiom terasa begitu kontras dengan kesunyian bumi.

Seperti film-film animasi PIXAR lainnya, gambar indah dan fantastis juga tampak di sepanjang film yang digagas sejak 1994 oleh sutradara dan penulis skenario Andrew Stanton ini. Lihat saja keindahan aneka planet, bintang, dan galaksi yang mengundang decak kagum. Lihat juga arsitektur Axiom yang terbilang sempurna menyajikan imajinasi kehidupan masa depan.

Pujian patut diberikan kepada para animator PIXAR. Mereka sukses memberikan kepribadian kepada para robot di WALL-E. Alhasil, sosok WALL-E --dan robot-robot lain-- tampil sangat ekspresif, meski tanpa dialog. Kebahagiaan, kesedihan, kesepian, bahkan kejailan WALL-E bisa terlihat dari bahasa tubuh dan kedua mata yang terbuat dari lensa video.

Tak mengherankan bila adegan 30 menit tanpa dialog ala film bisu zaman dulu malah menjadi salah satu keunggulan WALL-E. Walau tanpa kata-kata, anak-anak yang terbiasa dengan suara dan adegan seru film aksi tetap bisa menikmati. Selain karena kekayaan emosi yang ditampilkan, kekuatan karakter pada WALL-E juga didukung sound effect yang mengagumkan.

Dari sisi cerita, lagi-lagi WALL-E menjadi bukti pembeda PIXAR dengan studio animasi lainnya, seperti Dreamworks (pembuat film serial Shrek). Film-film PIXAR lebih memilih mengusung materi kebenaran universal daripada guyonan bernuansa kultural atau etnis.

Statemen WALL-E menentang konsumerisme begitu kuat dan efektif. Mereka mencoba membangkitkan kesadaran para penonton, terutama generasi muda, tentang kerusakan lingkungan yang bakal terjadi di bumi bila budaya konsumtif yang kini menjangkit tak segera dihentikan.

Pesan seperti ini tercatat sebagai terobosan baru dalam sejarah film animasi. Sebab, sejak beberapa tahun terakhir, ada kesamaan skenario dalam film animasi buatan Hollywood, yaitu: “kamu bisa menjadi siapa pun yang kamu inginkan�. Bahkan film animasi terbaru dari Dreamworks, Kung Fu Panda, masih dibalut skenario seperti ini.

Dengan segala kelebihan itu, WALL-E, yang mencatat rating 97% fresh dari situs kritik film terkemuka RottenTomatoes, diyakini akan masuk nominasi film terbaik pada ajang Oscar 2009.

Astari Yanuarti

OSTRITZ DARI SEGITIGA HITAM MENJADI KOTA HIJAU

Ostritz berhasil mengubah citra kota penuh polusi menjadi kota hijau hanya satu dekade. Kini, seluruh kebutuhan energi warga dipenuhi dari sumber energi terbarukan. Sektor perekonomian ikut terangkat.

Gunungan-gunungan setinggi empat meter memenuhi halaman Pembangkit Energi Biomassa Heizkraftwerkes, di kota Ostritz, Jerman. Gunungan serupa juga terlihat di gudang penyimpanan tak berpintu yang ada di sisi kiri pintu gerbang masuk. Sekilas, tumpukan ini tampak serupa, semuanya berwarna coklat. Setelah diamati, ternyata tiap tumpukan tersusun dari bahan berbeda.

Satu gunungan terdiri dari campuran sisa-sisa ranting pohon dan daun yang masih agak basah. Di sebelahnya ada tumpukan serutan-serutan kayu. Di seberang, menjulang gunungan bubuk kayu kering. Tak jauh dari situ, tampak tumpukan coklat kehitaman limbah bulir-bulir gandum.

Gudang dan halaman Heizkraftwerkes sanggup menampung limbah biomassa hingga 15 ribu meter kubik. Setiap hari sekitar 200 meter kubik diolah untuk bahan baku dua tangki pembakar berkapasitas masing-masing 2 megaWatts (mW). Hasilnya disalurkan untuk pemanas di 270 bangunan melalui jaringan pipa sepanjang 14 kilometer.

Pembangkit yang mulai beroperasi sejak 1998 ini sanggup memenuhi kebutuhan pemanas hingga 80% bangunan di kota yang terletak tepat di perbatasan Jerman, Polandia, dan Ceko itu. Selain itu pembangkit ini bisa menghasilkan energi listrik 650 kW dari bahan baku minyak tanaman. Meski tak digunakan untuk suplai listrik rumah tangga.

Karena, suplai listrik warga dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin berkapasitas 14 MW. Sembilan turbin angin yang sudah dibangun sanggup mencukupi kebutuhan listrik di 2200 rumah ( dengan 4 orang per rumah). Jumlah ini tentu saja melebihi kebutuhan penduduk kota yang berjumlah 3000 orang. Sehingga sisanya disalurkan ke kota-kota tetangga dalam satu negara bagian Saxony, Jerman.

Keberhasilan Ostritz memenuhi kebutuhan listrik seluruhnya dari sumber energi terbarukan memang layak diacungi jempol. Apalagi selama tergabung di Jerman Timur, kota mungil ini ( luasnya hanya 23 kilometer persegi) punya citra buruk terkait pengelolaan lingkungan. Sungai Neisse, satu-satunya sungai yang melintas, berbau tak sedap dan keruh akibat limbah pabrik tekstil. Asap beracun mengandung sulfur dari cerobong pembangkit listrik batubara Hagenwender memenuhi angkasa. Hutan di perbukitan nyaris gundul.

Ketika tembok Berlin runtuh tahun 1989, dan Jerman kembali bersatu, perubahan datang. Sistem ekonomi terbuka membuat industri tekstil mereka kolaps. Selain karena krisis, alasan pencemaran memaksa pembangkit listrik batu bara Hagenwender tutup secara bertahap sejak 1992. Lebih dari 8000 ribu orang kehilangan pekerjaan.Sebagian dari mereka memilih meninggalkan Ostritz untuk mencari pekerjaan.

Tak ingin terus terpuruk, warga yang bertahan dan pemerintah kota Ostritz bersama-sama mencari solusi. Mereka sadar, yang harus dilakukan adalah membangun kembali kota dengan paradigma baru yaitu pembangunan berwawasan lingkungan.

Maka dibentuklah International Centre for Encounters (IBZ) St Marienthal. Yayasan ini didukung oleh pemerintah kota, biara St Marienthal ( yang sudah berusia 8 abad), pemerintah Federal Jerman, dan pemerintah negara bagian Saxony. Proyek pembangunan kembali ini mereka namakan Energy-Ecological Model City Ostritz-St Marienthal/EMOS.

Menurut Mathias Piwko, kepala Pontes Agency ( salah satu jaringan pendukung yang tergabung di IBZ), pembangunan EMOS dimulai sejak 1996, dengan pemakaian panel surya di gedung -gedung pemerintah seperti kantor polisi dan pemadam kebakaran. Awalnya hanya dengan enam kolektor dengan masing-masing seluas 13 meter persegi dan hanya digunakan untuk memanaskan air. Lalu dikembangkan untuk energi listrik dengan daya sampai 75 watts tiap modul PV ( photovoltaic).

Selain itu, untuk mengatasi limbah cair rumah tangga dibangun Sewage Treatment Plant. Pusat pengolahan limbah ini terletak di sebelah selatan kota, di antara lahan pertanian dan hutan. Lahan sepanjang 700 meter dan lebar 90 meter dibuat berjenjang sesuai dengan enam proses penetralan limbah cair. Selain tiga tabung penampung, ada dua kolam yang diatasnya ditanami alang-alang yang akarnya dipenuhi mikro bakteri untuk mengurangi tingkat polusi air.

Air yang sudah melalui proses penghilangan polutan lalu disalurkan ke hutan. Pusat pengolahan limbah ini menangani 70 rumah tangga dengan kemampuan pengolahan limbah cair sebanyak 100 liter/rumah/ hari.

Proyek selanjutnya adalah pembangunan pembangkit energi tenaga biomassa dan pembangkit energi tenaga angin mulai tahun 1997. Dua proyek ini selesai dalam waktu dua tahun. “Selain itu ada pembangunan kembali pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang selama ini dikelola Biara St Marienthal,” kata Mathias.

St Marienthal sudah memanfaatkan tenaga air berdaya 3,2 MW sejak tahun sejak 1914 untuk mengoperasikan pabrik pengolahan kayu dan memenuhi kebutuhan listrik di dalam kawasan biara. Saat jaringan listrik lokal masuk tahun 1967, PLTA ini berhenti beroperasi.

PLTA ini direnovasi dan kembali digunakan pada tahun 2000. Sebuah turbin Kaplan yang menghasilkan tenaga output 104 kW ( dengan kecepatan 145 rpm) dipasang. Kecepatan arus airnya 6,5 meter/detik dari ketinggian 2 meter. Kaplan melengkapi keberadaan turbin lama, Francis. Yang menghasilkan tenaga 14,7 kW dengan suplai air 1,2 meter/detik di ketinggian 2,17 meter.

Pengoperasian kembali PLTA St Marienthal ini menandai berakhirnya fase pertama EMOS. Menurut Mathias dana yang sudah dikeluarkan selama fase pembangunan teknik ini mencapai 30 juta Euro (Rp 450 miliar, dengan kurs saat ini 1 Euro=Rp 15.000). Pemerintah Federal Jerman menanggung nyaris setengah dari total dana, pemerintah Saxony menanggung sekitar seperempatnya. Sisa seperempat bagian ditanggung pemerintah kota Ostritz dan pihak-pihak lain.

Program EMOS ini, lanjut Mathias, membuat nama Ostritz terkenal di seluruh Jerman. Sebab, EMOS membuat Ostritz menerima banyak penghargaan. Salah satunya mendapat gelar kota pertama di dunia yang berhasil memenuhi seluruh kebutuhan energinya dari paduan sumber energi terbarukan.

Toh, peraihan gelar ini tak berarti EMOS berhenti. Sebaliknya, pada tahun 2004, muncul inisiatif dari warga Ostritz, untuk mengembangkan EMOS. Mereka ingin EMOS tak hanya fokus pada proyek teknis tapi juga bisa mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan budaya.

Maklum, meski banyak proyek energi baru di Ostritz, namun tak banyak menyerap tenaga kerja. Misalnya pembangkit energi biomassa Heizkraftwerkes hanya dioperasikan oleh lima orang. Total pekerja yang bisa diserap hanya sekitar 150 orang. Alhasil tak banyak berpengaruh mengurangi tingkat pengangguran yang mencapai 20% di Ostritz.

Inisiatif ini akhirnya berujung pada pelaksanaan EMOS tahap kedua, dimulai tahun 2006. Kali ini tiga bidang diatas yang jadi fokus. Targetnya dalam waktu dua tahun, 9 program untuk mengatasi masalah bisa terlaksana.

Di fase kedua ini St Marienthal memegang peran krusial. Para biarawati St Marienthal mulai membuka diri dengan menjadikan St Marienthal sebagai lokasi eco-tourism. Ada sederet daya tarik yang mereka promosikan ke para wisatawan. Mulai dari kompleks biara yang dipenuhi bangunan bersejarah berusia 8 abad, peninjauan pembangkit listrik tenaga air warisan seabad silam, hingga wisata bersepeda menjelajahi kebun anggur dan daerah pertanian milik biara.

St Marienthal juga membuat aneka program untuk menarik wisatawan yang dikaitkan dengan penjagaan lingkungan. Seperti membuat restoran dengan menu khusus yang diolah dari hasil panen tanaman organik milik Biara, membuka tempat penginapan di lingkungan biara, hingga membuat bazar produk dan makanan lokal.

Hasilnya mulai tampak. Ostritz dan St Marienthal dikunjungi lebih dari 30 ribu orang tahun lalu. Meningkat nyaris dua kali lipat dari setahun sebelumnya. Peningkatan turis ini menambah lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian Ostritz. “Kami berharap kondisi ini bisa membuat warga Ostritz yang dulu berimigrasi, kembali ke sini,” kata Mathias.

Astari Yanuarti (Ostritz)

Kamis, Desember 04, 2008

Milano, ITALIA




This trip was awesome!!!!. Finally I fullfiled my childhood dream, watching AC Milan's match ( long live Rossoneri) LIVE from Giuseppe Meazza Stadion, Milano, Italia.

I arrived in Milano on Nov 14 from Geneva, Swiss. I took Swiss Air and had to transit in Zurich. Stayed in Milano fro 3 days then depart to Salzburg, Austria

Rabu, Oktober 29, 2008

Euro Trip

Start:     Nov 1, '08 8:00p
End:     Nov 23, '08
Location:     Germany, Switzerland, Italy, Austria, Poland, Denmark
Segunung asa dan doa terucap untuk mengawali sebuah perjalanan pada penghujung musim gugur dan pembuka musim dingin. Keruntuhan nilai mata uang rupiah terhadap US$ dan euro, tak sanggup meredakan bara semangat yang sudah tertanam di dada. Merogoh kocek lebih dalam menjadi keharusan meski rancangan perjalanan ala backpacker sudah di tangan.

Rabu, Oktober 15, 2008

Ponsel Pintar Adu Desain dan Kecepatan

Gatra No 44 / XIV 17 Sep 2008


Kehadiran iPhone 3G memicu tren ponsel pintar dengan dua fungsi, hiburan dan profesional. Vendor ponsel papan atas berlomba membuat produk yang memadukan kecepatan akses data, layar multisentuh, aplikasi bisnis, serta desain menarik.

Heboh Apple iPhone 3G di Amerika Serikat dan belasan negara lain berembus pula hingga ke Indonesia. Paling tidak, dua produk ponsel pintar yang mengklaim diri sebagai pesaing iPhone 3G sudah lebih dulu menyapa pasar Tanah Air per akhir Agustus lalu. Yakni Samsung Omnia dan Blackberry Bold.

Omnia merupakan andalan Samsung di jajaran ponsel pintar multimedia. Desain fisik Omnia tak beda jauh dengan iPhone 3G yang dikenal dengan layar lebar multisentuh. Selain itu, Omnia dibekali pula beberapa fitur unggulan yang tak dimiliki iPhone. Antara lain, kecepatan transfer data HSDPA hingga 7,2 mbps serta kamera 5 megapixel (MP).

Sementara Blackberry Bold adalah peranti buatan Research in Motion (RIM). Ponsel pintar ini tampil lebih modis. Selain itu, fitur multimedia yang disodorkan juga lebih bagus dibandingkan dengan seri Blackberry sebelumnya yang lebih dikenal dengan aplikasi push e-mail itu.

Selama ini, RIM berhasil menjerat hati sekitar 14 juta pekerja profesional di seluruh dunia untuk membeli Blackberry. Ponsel ini banyak disukai karena menyediakan layanan dan konektivitas yang memperlancar urusan kantor.

Bagi kalangan ini, tampilan Blackberry yang kurang modis bukan persoalan besar. Namun, sejak kehadiran iPhone generasi pertama, akhir Juni tahun silam, perilaku konsumen mulai berubah. Desain modis iPhone dan keunggulan fitur hiburan, terutama musik dan video, membuat ponsel ini langsung diserbu pengguna telepon.

Jutaan unit langsung ludes. Padahal, ponsel ini hanya dijual di beberapa negara dengan sistem bundling. Sukses serupa dialami penerusnya, iPhone 3G, yang mengusung teknologi akses data lebih cepat.

Kondisi ini memicu vendor-vendor ponsel dunia merilis aneka produk pesaing iPhone 3G. Ada HTC yang melempar seri Touch, Samsung dengan seri i, Nokia dengan seri E, serta Sony Ericsson dengan Xperia X1 yang baru akan dirilis pertengahan September. Mereka beradu kreativitas menciptakan ponsel paling canggih sekaligus nyaman dilihat dan dipakai.

Bagaimana hasilnya? Berikut ini adalah preview ringkas jajaran ponsel yang bersaing merebut hati pengguna ponsel.

Astari Yanuarti

Samsung Omnia i900
Satu Peranti Serba Semua

Pertumbuhan jumlah ponsel pintar berbasis Windows Mobile (Wimo) ternyata berdampak positif bagi vendor ponsel. Mereka harus beradu kreativitas demi membuat tampilan antarmuka yang lebih khas dan aplikasi menarik dengan platform serupa. Salah satu keberhasilan personalisasi terlihat pada Samsung Omnia.

Ponsel berlayar multisentuh ini punya belasan aplikasi peranti lunak tambahan demi memenuhi keinganan para pengguna Wimo. Sebagian dari aplikasi itu tergolong orisinal dan menjadi ciri khas Samsung seri i. Misalnya aplikasi Task Switcher dan Task Manager yang biasa ada di komputer personal.

Task Switcher menampilkan semua aplikasi yang tengah kita jalankan. Jadi, kita bisa dengan mudah memantau sekaligus mematikan aplikasi-aplikasi tersebut cukup dengan satu sentuhan.

Samsung juga menanamkan Video Editor di Omnia, yang memungkinkan kita membuat dan mengedit video dengan format MPEG4. Aplikasi tambahan lain yang tak kalah keren adalah instalasi paket Google, yang meliputi akses Google Search, Gmail, dan Google Maps versi 2.0.1.

Tampilan khas antarmuka Wimo yang kurang atraktif dapat ditutupi dengan penggunaan TouchWiz yang mengakomodasi penggunaan layar multisentuh. Ikon-ikon aplikasi dibuat cukup besar dengan desain lumayan menarik sehingga mudah dibuka lewat sentuhan jari, bukan stylus.

Ada tiga jenis pilihan tampilan layar ketika kita menggunakan aneka aplikasi. Mulai tampilan standar dengan belasan ikon aplikasi, yang terbagi menjadi tiga baris. Lalu tampilan inovatif dengan aneka Widget di sisi kiri layar. Serta tampilan paling nyaman dengan 12 ikon besar di layar. Sayang, kita tetap harus menggunakan tampilan antarmuka asli milik Wimo pada saat akan menutup program. Padahal, antarmuka Wimo penuh dengan ikon dan tulisan kecil yang sulit disentuh dengan jari tangan.

Sesuai dengan makna kata Omnia, yaitu semua hal, kali ini Samsung berhasil merancang peranti all-in-one. Kombinasi seimbang antara fitur bisnis dan fitur hiburan ini terjalin antara kamera 5 MP, media player, browser internet Opera Mobile 9.5, kecepatan HSDPA, hingga navigasi GPS. Ini membuat Omnia menjadi peranti pintar berbasis Wimo dengan performa terbagus. Dari sisi desain dan tampilan antarmuka pun, sudah mendekati kecantikan iPhone 3G.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 850/900/1800/1900 MHz dan HSDPA
Prosesor : 624 MHz Marvell PXA312
Sistem Operasi : Windows Mobile® 6.1 Professional, UI TouchWiz
Memori : 256 MB ROM, 128 MB RAM, dan 16 GB memori internal, slot TransFlash
Dimensi/berat: 112x56,9x12,5mm/122 gram
Layar : 3,2 inchi, TFT 256.000 warna, accelerometer otorotasi, handwriting recognition
Koneksi : Bluetooth, Wi-Fi, mini-USB

Waktu bicara/siaga: sampai 5,5 jam/sampai 21 hari
Harga : Rp 7,5 juta

Kelebihan:
- Kamera 5 MP
- TV out
- HSDPA dengan 7.2 mbps

Kekurangan:
- Layar display kurang terang bila terkena langsung sinar matahari
- Slot stylus tidak ada sehingga mengganggu tampilan fisik

Blackberry Bold
Layar Tajam Koneksi Cepat

Tren layar tajam beresolusi tinggi dan desain modis yang dibawa iPhone membuat vendor ponsel pintar lain berusaha membuat produknya tak terlihat ketinggalan zaman. Bahkan tampilan Blackberry, yang biasanya konvensional dan kurang modis, kini mulai berubah.

Lihat saja Bold yang tampil gaya dengan cover belakang berwarna hitam berlapis krom serta dipadu dengan bahan kulit. Kalau belum puas, tampilan cover belakang bisa diganti dengan aneka warna lain. Terobosan desain ini baru pertama kali dilakukan Blackberry.

Ukuran layar Bold memang tak jauh beda dari pendahulunya, seperti Curve. Tapi kali ini jauh lebih tajam dengan kedalaman warna 480 x 320 dan resolusi 217 ppi. Bold juga dibekali kamera 2 MP yang sekaligus bisa merekam video (fitur yang tak dimiliki iPhone). Selain itu, untuk menjalankan fungsi bisnis, otak Bold sudah di-upgrade dengan memakai 624 MHz Intel PXA270 (seri sebelumnya masih memakai prosesor 312 MHz). Alhasil, pekerjaan multi-tasking tetap bisa berjalan lancar.

Koneksi internet Bold juga ikut tren ponsel pintar, karena sanggup membawa data berkecepatan tinggi, yaitu HSpeed Downlink Package Access (HSDPA). Kita jadi bisa lebih cepat mengunduh attachment e-mail berukuran besar.

Aplikasi bisnis pun dikembangkan lebih canggih dengan penyempurnaan skema Blackberry Solutions, yaitu paket layanan internet, hosting, server enterprise, dan software professional. Ditambah dengan fitur GPS dengan Blackberry Maps untuk menyaingi fitur serupa milik para pesaing.

Di sisi multimedia, terasa ada perbaikan. Misalnya terkait dengan kualitas suara yang lebih mantap. Sehingga ketika disambungkan dengan dual speaker stereo, suara tak pecah. Malah ada tambahan filter equalizer, yang meliputi 11 pilihan musik seperti lounge, jazz, dan hip hop.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 1900/1800/900/850 dan HSDPA

Prosesor : 624MHz Intel PXA270

Sistem Operasi: Blackberry OS
Memori :1 GB on-board + 128 MB Flash dan slot micro SD
Dimensi/berat: 114mm x 66mm x 15mm/ 136g
Layar : 480 x 320 TFT LCD dengan 65,000 warna
Koneksi : Bluetooth, Wi-Fi, mini-USB

Waktu bicara/siaga: sampai 5 jam/sampai13 hari
Harga : Rp 8 juta sampai Rp 9 juta

Kelebihan:
- Ada konektor 3.5 mm headset
- Prosesor lebih cepat dan lebih halus suaranya

Kekurangan:
Kameranya hanya 2 MP

Sony Ericsson Xperia X1
Slider Busur Sembilan Layar

Tak sia-sia Sony Ericsson melakukan hibernasi produksi ponsel pintar pasca-seri P1i. Aksi tiarap nyaris setahun itu ternyata menghasilkan Xperia X1. Ada segudang revolusi yang mereka lakukan pada ponsel pintar paling gres ini.

Seri ponsel tak lagi diawali dengan huruf, tapi dengan nama, yaitu Xperia X1 yang diambil dari kata experience (pengalaman). Terobosan selanjutnya terletak pada desain. Selama ini, ponsel seri P kalah cantik dari para pesaingnya, seperti Nokia Communicator, HTC Touch, dan O2. Apalagi bila dibandingkan dengan ponsel entertainment Apple iPhone dan Samsung seri i.

Kali ini, Xperia tampil beda dengan desain slider busur. Ini paduan ponsel bisnis dengan ponsel entertainment: layar superlebar dengan tetap memakai papan ketik QWERTY. Yang unik, model gesernya ke samping dan melengkung seperti busur. Sehingga, ketika terbuka penuh, layar tetap menghadap ke arah pengguna.

Agar lebih nyaman untuk mengetik, terdapat pemisah horizontal di antara tombol-tombol huruf. Tujuannya, mengurangi kesalahan menekan tombol yang sering dialami pengguna yang mengetik dengan dua tangan.

Nah, agar tambah manis, mereka membuat widget desain antarmuka sendiri. Tampilannya atraktif dan menarik, seperti tampak di panel akuarium mini. Ikan-ikan dalam akuarium menjadi ikon beberapa layanan ponsel seperti SMS, e-mail, dan profil Lucunya, para ikan akan berubah warna jika ada e-mail atau SMS masuk.

Pemakai Xpreria juga bisa memodifikasi panel-panel widget sesuai dengan gaya yang diinginkan. Sembilan pilihan tampilan layar dasar (home screen) membuat ponsel ini bisa tampil lebih personal.

Bukan hanya tampilan fisik yang revolusioner, jeroan Xperia juga beda. Inilah ponsel pintar Sony Ericsson pertama yang memakai sistem operasi milik Microsoft, Wimo versi 6.1. Lengkap dengan paket mobile office, mobile outlook, dan broswer IE. Plus fitur push e-mail dan mobile blogging.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 850/900/1800/1900 dan HSDPA (7,2 mbps)
Prosesor : Qualcomm MSM7200 528 MHz processor
Sistem Operasi: Windows Mobile® 6.1 Professional
Memori : 256 MB RAM, 512 MB ROM, 400 MB memori internal dan slot MicroSD
Dimensi/berat: 110 x 53 x 16,7 mm/ 145 gram
Layar : 3 inchi, 800 X 480 TFT 65.000 warna, layar sentuh dan accelerometer otorotasi
Koneksi : WiFi, Bluetooth, mini-USB
Waktu bicara/siaga: sampai 10 jam/ sampai 18 hari
Harga : Belum diumumkan (diprediksi Rp 7 juta-Rp 10 juta)

Kelebihan:
- Push email
- Layar jernih dan tajam

Kekurangan:
- Memori internal kecil
- Tebal dan berat

Apple iPhone 3G
Ikon Baru Ponsel Multimedia

Secara fisik, nyaris tak ada yang berbeda antara iPhone dan iPhone 3G. Tampilan mukanya serupa, dengan layar 3,5 inci. Namun ada tambahan plastik di cover belakang sehingga bodinya lebih tebal dari iPhone.

Sistem operasi yang dipakai masih sama dengan iPhone 2.0, tapi dengan beberapa tambahan fitur. Yang paling penting adalah aplikasi toko iPhone yang tersambung dengan Microsoft Exchange server. Aplikasi ini membuat pengguna bisa mengunduh dan meng-install langsung dari iPhone 3G, aplikasi pihak ketiga yang jumlahnya lebih dari 500 aplikasi.

Dukungan Exchange ini membuat layanan push e-mail bisa berjalan di iPhone. Begitu pula dengan sinkronisasi kontak dan perjanjian. Tambahan aplikasi ini membuat iPhone 3G beririsan dengan pasar ponsel pintar bisnis yang selama ini dikuasai Nokia dan Blackberry.

Meski mulai menyasar kalangan bisnis, kemampuan multimedia yang selama ini menjadi ikon iPhone terus diperkuat. Sistem desain antarmukanya tetap indah dipandang dan nyaman ketika digunakan. Terutama untuk memutar musik, video, dan game.

Tampilan widget MacInTouch yang meliputi ragam aplikasi Text, Calendar, Photos, Camera, YouTube, Stocks, Maps, Weather, Clock, Calculator, Notes, hingga setting terlihat apik. Masih ditambah dengan aplikasi dengan Google Map yang seolah sudah menjadi fitur wajib semua ponsel pintar.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 dan WCDMA
Prosesor : 620 Mhz ARM 1176
Sistem Operasi: Apple iPhone 2.0
Memori : 128 MB RAM, dengan memori internal 8 GB dan 16 GB
Dimensi/berat: 115.5 x 62.1 x 12.3 mm/133 g
Layar : 3,5 inci, 16 juta warna, layar multisentuh, accelerometer

Koneksi : WiFi, Bluetooth, mini-USB
Waktu bicara/siaga: sampai 10 jam/12,5 hari
Harga : Dijual bundling oleh operator, seharga US$ 199 (8 GB) dan US$ 299 (16 GB) dengan kontrak dua tahun

Kelebihan:
- UI iPhone 2.0 multifitur dengan tampilan cantik
- Sensor cahaya di layar sangat bagus
- TV output
- iPod audio dan tampilan video sangat smooth

Kekurangan:
- Kamera hanya 2 MP
- Mahal
- Belum ada fitur perekam video

HTC Touch Diamond
Sentuhan Animasi Tiga Dimensi

Ponsel yang satu ini punya tampilan ramping candy bar seperti seri Touch sebelumnya. Nama tambahan Diamond diambil dari fasad cover belakang yang menyerupai bentuk diamond. Pemakaian bahan stainless steel membuat bodi Diamond terlihat kokoh.

Seperti pendahulunya, Diamond juga masuk kategori penantang iPhone 3G. Berbekal sistem operasi Windows Mobile (Wimo) 6.1, Diamond meneruskan tradisi user interface (UI) TouchFLO yang didesain untuk menyaingi UI iPhone. TouchFlo kali ini sudah 3D dan lebih praktis sehingga mempermudah pengoperasian aneka layanan dengan sentuhan jari. Animasi tiga dimensi untuk kontak, pesan, e-mail foto, musik, cuaca, dan sebagainya memang tampil oke.

Tapi masih belum bisa mengalahkan desain UI iPhone yang sedari awal dibuat berorientasi ke multimedia. Beda dengan sistem operasi Wimo yang lebih mengarah ke bisnis. Maka, Diamond tetap dilengkapi dengan stylus mungil. Untunglah, penempatan stylus ini sama sekali tak mengganggu tampilan Diamond, karena menempel di sisi kiri berkat magnet internal.

Namun Diamond selangkah lebih maju karena sudah memakai jaringan pita lebar nirkabel HSDPA berkecepatan 7.2 mbps. Selain menyediakan browser Opera Mobile, Diamond juga membuat browser baru yang telah dikostumisasi. Ini membuat pengguna bisa memperbesar dan memperkecil situs hanya dengan satu tangan dan secara otomatis mengoptimalkan pemunculan isi yang telah diciptakan sesuai dengan besarnya layar. Kenyamanan berselancar di dunia maya makin asyik berkat aplikasi YouTube, yang telah dikustomisasi sehingga bisa melihat berbagai macam video.

Fitur-fitur ini memang bisa menarik hati para pemakai ponsel pintar pemula. Tapi pemakai lawas sedang menantikan kehadiran seri penerus Diamond, yaitu HTC Touch Pro yang akan keluar beberapa bulan lagi.

Bocoran yang sudah beredar, versi terbaru ini berbentuk sliding dengan papan ketik QWERTY, port TC out, baterai yang lebih tahan lama, dan slot micro SD. Sehingga Touch Pro diprediksi akan bersaing sengit dengan Sony Ericsson Xpresia X1.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 900/1800/1900 MHz (versi Asia dan Eropa)
Prosesor : Qualcomm® MSM7201A™ 528 MHz
Sistem Operasi: Windows Mobile® 6.1 Professional, UI TouchFLO 3D
Memori :256MB ROM, 192MB RAM, dan 4 GB memori internal
Dimensi/berat : 102 mm (L) X 51 mm (W) X 11.35 mm (T)/110 gram
Layar : 2,8 inci TFT-LCD, layar sentuh
Koneksi : Bluetooth, Wi-Fi, mini-USB

Waktu bicara/siaga: 4,5 jam-5,5 jam/ sampai 16 hari
Harga : Rp 8 jutaan

Kelebihan:
- UI Touch Flo 3D (efek balok tiga dimensi yang berputar saat berganti-ganti halaman)
- Ringan dan langsing
- Memakai browser Opera 9.5

Kekurangan:
- Tidak ada slot kartu memori eksternal
- Tidak quad band

Nokia E71
Ponsel Bisnis Tertipis

Dibandingkan dengan semua seri E lain, termasuk seri Communicator, bisa dibilang Nokia E71 adalah yang paling lengkap dan penuh fitur. Walau tipis, ponsel ini tergolong cepat menjalankan tugas-tugas yang dibebankan berkat prosesor ARM 11 berkecepatan 369 MHz.
Sebundel fitur untuk komunikasi bisnis juga sudah tertanam, sehingga peranti ini mirip dengan komputer multimedia. Misalnya fasilitas Microsoft Exchange untuk e-mail korporat, paket lengkap mobile office, kalender, daftar tugas, dan kemampuan mengunduh lampiran seperti Word, Excel, Powerpoint, atau PDF.

Juga tersedia fitur untuk kelas enterprise, seperti kemampuan enkripsi memori di peranti maupun kartu dan mobile VPN. Sehingga para profesional bisa mengakses intranet perusahaan, mengunci peranti, dan menghapus semua informasi perusahaan. Selain e-mail korporat, e-mail dari ribuan penyelenggara jasa internet (PJI) di seluruh dunia, termasuk Gmail, Yahoo! Mail, dan Hotmail, juga bisa diakses dengan solusi Nokia Intellisync Wireless Email. Kemampuan push e-mail­-nya bisa mencapai lima e-mail account.

Kelengkapan fitur-fitur bisnis Nokia E71 membuatnya berhadapan langsung dengan Blackberry Bold. E71 punya keunggulan di sisi sistem operasi Symbian S60 yang lebih banyak di pasar daripada sistem operasi Blackberry, sehingga memudahkan penambahan aplikasi. Koneksi E71 juga lebih lengkap dengan tambahan inframerah. Baterainya juga bertahan lebih lama. Apalagi, jika hanya digunakan untuk mendengarkan musik, bisa sampai 16 jam nonstop.

Fitur Utama:
Jaringan : GSM 850/900/1800/1900 dan HSDPA (3,6 mbps)
Prosesor : 369 MHz ARM 11
Sistem Operasi: Symbian 9.2, UI Series 60 v3.1
Memori :128 RAM, 110 MB memori internal, slot TransFlash

Dimensi/berat: 114x57x10 mm/127 gram
Layar : 2,36 inci
Koneksi : WiFi, Bluetooth, mini-USB, infrared
Waktu bicara/siaga: sampai 10,5 jam/ 17 hari
Harga : Rp 4,5 jutaan

Kelebihan:
- Tombol ketik QWERTY nyaman dipakai
- Paling tipis untuk ponsel bisnis
- Baterainya tahan lama

Kekurangan:
- Kualitas kamera 3,15 MP tak begitu bagus dan tidak ada tombol khusus kamera
- Layarnya lebih kecil dibandingkan dengan seri E pendahulunya

Era Baru Perang Browser

Gatra No 46 / XIV 1 Okt 2008

Kehadiran Google Chrome yang membawa beberapa terobosan teknologi yang sanggup mengusik pasar browser internet. Mozilla Firefox dan Microsoft Internet Explorer meresponsnya dengan merilis versi teranyar.

Apa jadinya kalau komputer yang kita miliki tak dilengkapi dengan aplikasi browser internet? ''Alamak, tak ada guna tuh komputer,'' begitu yang barangkali jadi jawaban mayoritas pengguna komputer. Browser internet, bagi mereka, adalah program terpenting, mengalahkan program pengetikan dan aplikasi perkantoran lainnya. Apalagi, pada saat ini, teknologi internet sudah masuk generasi kedua (web 2.0), yang bisa secara simultan menampilkan e-mail, video, musik, hingga aplikasi pengetikan.

Meski dianggap penting, selama hampir satu dasawarsa, pengguna komputer hanya punya pilihan tunggal Microsoft Internet Explorer (IE). Aplikasi itu masuk dalam paket sistem operasi Windows. Memang ada browser Safari yang lebih bagus dari IE. Tapi, seperti halnya IE, Safari termasuk program berlisensi (proprietary) dan hanya bisa dipakai pemilik komputer bersistem operasi Apple Macintosh.

Namun puasa panjang itu berakhir empat tahun lalu. Yakni lewat kehadiran Firefox. Browser buatan Mozilla ini gratis diunduh siapa pun karena menganut konsep open source. Firefox langsung merebut hati para pengguna komputer. Hingga kuartal pertama 2008, pengguna Firefox mencapai 125 juta di seluruh dunia. Meski masih kalah jauh dari pengguna IE (lihat tabel: Pangsa Pasar Lima Besar Browser Internet), pertumbuhan Firefox (kini sudah versi 3) paling cepat, terutama di Eropa dan Asia.

Pilihan browser internet pun bertambah, 3 September lalu. Kali ini, yang masuk daftar pengusik IE adalah Google Chrome. Browser buatan raja mesin pencari dan iklan online ini mengulang sukses rilis perdana Firefox. Berdasarkan data StatCounter, sehari setelah rilis, jumlah pemakai Chrome mencapai 1,1% dari 450 juta peselancar internet pada hari itu.

Chrome yang dikembangkan sejak dua tahun lalu memang punya beberapa terobosan teknologi dibandingkan dengan Firefox 3.0 dan IE 7. Chrome versi beta ini menggabungkan address bar dengan search bar. Hanya ada satu bar bernama Omnibar yang bisa berperan ganda sebagai tempat penulisan alamat situs sekaligus mesin pencari.

Omnibar browser open source ini juga cerdas sehingga bisa membedakan kata yang diketikkan pengguna mengacu ke alamat situs atau hanya sebagai kata kunci pencarian. Lalu ada fitur Incognito, yang memberi keleluasaan untuk berselancar tanpa terekam jejaknya. Ketika kita menutup browser Chrome, alamat IP (internet protocol) dan cookies dari situs-situs yang kita kunjungi tak akan direkam memori komputer.

Tapi, harap diingat, dengan fitur ini, bukan berarti identitas peselancar tak dikenali situs-situs yang dikunjungi. Alamat IP dan cookies peselancar yang muncul pada saat membuka suatu situs bisa saja tetap terekam di data situs bersangkutan. Sebelumnya, fitur serupa Incognito tersedia di Safari 3, dengan nama Private Browsing.

Terobosan lain adalah dari sisi kesederhanaan tampilan dan kecepatan. Seperti induknya, tampilan antar-muka (user interface) Chrome sederhana sehingga menimbulkan kesan lapang. Tak ada deretan bar yang biasa tampil di browser lain. Malah bar yang berisi menu pun absen.

Sebagai gantinya, Chrome memaksimalkan fungsi tab (yang terletak di sisi paling atas, bukan di bawah address bar seperti browser lain). Halaman tab baru berisi aneka informasi, seperti situs yang paling sering dikunjungi, tab yang baru ditutup, alamat situs yang baru di-bookmark, search engine yang sering dipakai, hingga daftar bookmark. Ketika pengunduhan suatu file, Chrome tak menampilkan jendela baru. Status pengunduhan terlihat di jendela yang sama bagian bawah.

Kecepatan Chrome menjelajah internet juga paling bagus. Pada saat membuka belasan tab dalam satu jendela, semua tab bisa terbuka dengan lancar dan stabil. Bahkan untuk situs yang ''berat'' karena memasang file video atau streaming radio.

Tak sekadar cepat, fitur tab Chrome berjalan dengan sistem blok kode (sandbox) terpisah. Jadi, bila satu tab yang kita buka ternyata hang atau freeze, tab-tab lain tetap akan berjalan normal. Pemisahan ini belum dipakai di IE 7, Firefox 3, dan Safari 3, sehingga bila satu tab hang, seluruh jendela browser ikut hang.

Bagi pemain lama di pasar browser, kehadiran Chrome dengan segala fitur uniknya akan memperketat kompetisi. Namun, menurut CEO Mozilla Corp, John Lilly, Chrome bukan ancaman bagi Firefox. Sebab Google masih terlibat dalam pendanaan Mozilla sampai November 2011. Di sisi lain, Firefox versi terbaru juga makin bagus. Misalnya, Firefox 3.1 yang akan keluar pada tahun ini juga sudah dilengkapi dengan mode privasi seperti di Incognito. ''Jadi, kehadiran Chrome adalah sinyal kompetisi untuk Microsoft IE,'' katanya.

Sang penguasa pasar Microsoft memang tak tinggal diam. Kini mereka menyediakan IE 8 versi beta yang punya beberapa fitur Chrome, seperti pemisahan sandbox dan mode privacy. Walau relatif lebih baik dari IE 7 yang dirilis pada 2006, IE 8 masih lebih lelet dan makan memori lebih banyak dari Firefox. Apalagi bila dibandingkan dengan Chrome.

Untunglah, skema bisnis bundling dengan sistem operasi Windows membuat IE sulit tergeser dari posisi puncak. Hal ini membuat para kompetitor yang sudah unggul dari sisi kualitas produk harus mempergencar kampanye dan edukasinya ke publik untuk mengejar IE.
Astari Yanuarti




Pangsa Pasar Lima Besar Browser Internet
Internet Explorer 72,2%
Firefox 19,7%
Safari 6,4%
Opera 0,74%
Netscape 0,72%

Sumber: Net Applications Inc




Topeng Penjaga Rahasia Peselancar

Isu privasi kembali mengemuka seiring dengan peluncuran Chrome. Para pemerhati keamanan internet di Eropa mempertanyakan kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan bisnis Google. ''Kekhawatiran kami adalah kemampuan Google Chrome menyimpan setiap alamat web yang dikunjungi peselancar internet,'' kata Peter Schaar, anggota Komisi Perlindungan Data Jerman.

Schaar curiga, Google akan menggunakan data itu untuk mendukung bisnis iklan online-nya. Jejak yang ditinggalkan para peselancar dunia maya memang bisa menggambarkan kepribadian, aktivitas, hingga orientasi seksual mereka. ''Karena internet adalah kehidupan kedua yang mencerminkan profil seseorang,'' ujar Schaar.

Berbeda dengan di Amerika Serikat, Uni Eropa menerapkan aturan yang menyatakan bahwa alamat IP (internet protocol) adalah hal personal. Sehingga data ini harus dihapus dari server para ISP dalam kurun waktu tertentu dan tak boleh disalahgunakan untuk kepentingan apa pun.

Google Chrome dari awal diset untuk mengumpulkan 2% dari seluruh kata kunci yang diketikkan di Omnibox. Data ini dikumpulkan dari setiap pengguna komputer yang terpilih secara acak setiap hari. Secara teknologi, Google bisa menyimpan data ini selamanya demi kemudahan pengguna internet ketika melakukan pencarian informasi.

Menurut penasihat senior Google bidang privasi, Jane Horvard, pihaknya memahami kecurigaan kalangan pelindung keamanan data internet di Eropa itu. Karena itu, Google akan memasang ''topeng'' pada setiap pengguna Chrome setelah sembilan bulan. ''Alamat IP dan cookies --kode berupa serangkaian nomor yang bisa digunakan untuk melacak jejak pengguna internet-- akan kami anonimkan, sehingga menutup jalan pelacakan jejak tiap individu,'' kata Horvard, seperti dikutip Washington Post.

Namun penegasan Google itu tak berhasil menyakinkan para pengkritiknya. Alissa Cooper, kepala ilmuwan komputer di Center for Democracy and Technology, meragukan keseriusan Google melindungi data para pengguna Chrome. Apalagi, Google belum bisa menyebutkan pola anonim seperti apa yang akan dipakai. ''Bagaimana bila yang mereka lakukan hanya menghapus sebagian alamat IP, sehingga tetap ada celah untuk melihat rekam jejak individu,'' kata Cooper dengan nada skeptis.

Astari Yanuarti

Memoles Jaringan Selama Lebaran

Gatra No 47 / XIV 8 Okt 2008

Trafik percakapan dan SMS pada masa Lebaran melonjak. Operator seluler ramai-ramai mendongkrak kapasitas jaringan demi menghindari kegagalan komunikasi.

Kesibukan tampak di ruangan Single Network Operation Center (SNOC) Kantor Pusat Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu. Sebanyak 36 ahli jaringan transmisi dan seluler mencermati layar komputer. Mereka memantau performa jaringan Indosat dan siaga menangani laporan kerusakan di titik mana pun.

Perbaikan kerusakan bisa seketika dilakukan di SNOC bila kerusakannya minor. Demi menjaga keberlangsungan komunikasi di titik yang bermasalah, peranti jaringan cadangan segera diaktifkan. Atau bisa juga dengan mengalihkan ke jalur lain yang tak terganggu.

Tugas para insinyur itu makin berat menjelang Lebaran. Maklum, berdasarkan pengalaman tahun-tahun silam, lalu lintas percakapan dan SMS (short messaging services) meningkat pesat. Terutama pada dua hari Lebaran. Kenaikan tahun ini diperkirakan dua kali lipat dari hari biasa.

Pada kondisi normal, jumlah trafik SMS Indosat mencapai 203 juta, sedangkan percakapan sebanyak 4 milyar menit. "Kami menaikkan kapasitas jaringan hingga dua kali lipat karena targetnya tak boleh ada kegagalan komunikasi," kata Direktur Utama Indosat, Johnny Swandy Sjam.

Penambahan kapasitas itu, Johnny melanjutkan, sudah dilakukan jauh-jauh hari. Anggarannya sekitar 85% dari total dana belanja modal Indosat tahun ini, yaitu US$ 1,4 milyar. Hasilnya, sampai akhir Juni 2008, mereka punya 12.064 base transceiver station (BTS), 262 base station controller (BSC), dan 70 mobile switching center (MSC).

Kesiapan jaringan ini akan didukung dengan tim command center di SNOC, yang bertugas memantau performa jaringan 24 jam sejak H-5 hingga H+2. Tim ini juga menjadi komandan bagi tim-tim serupa di daerah kantong mudik Lebaran, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kesibukan serupa Indosat juga dilakukan semua operator telepon seluler lainnya. PT Excelcomindo Pratama (XL) siap mengantisipasi lonjakan lalu lintas suara yang lebih besar daripada lonjakan SMS. Mereka mengaku sudah menambah kapasitas jaringan sebanyak satu setengah hingga dua kali lipat di daerah tujuan mudik.

''Jaringan kami kini diperkuat dengan 14.000 BTS, baik 2G maupun 3G. Juga jaringan fiber optic di sepanjang Pulau Jawa yang tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke Pulau Sumatera, Batam, Kalimantan, dan Sulawesi,'' kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaemi. Ia memperkirakan, promo tarif layanan XL membuat lonjakan trafik percakapan pada musim Lebaran tahun lalu melampaui lonjakan trafik SMS.

Lalu lintas percakapan pada H-1 sampai H+1 Lebaran 2007 naik hampir 600% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006. Terdapat 350 juta panggilan yang terjadi pada H-1 Lebaran 2007 dan hampir 350 juta panggilan pada hari-H Lebaran. Pola ini kemungkinan besar terulang, mengingat promo gencar masih terus dilangsungkan XL.

Berbalut tajuk ''Gema Ramadhan XL'', mereka punya program promo ''Nelpon Sampe Puas'' dan ''SMS Semaumu'', yang menggratiskan percakapan dan SMS di jam-jam tertentu. Pada saat ini, trafik SMS di hari-hari normal pada jam sibuk mencapai 2.500 pesan per detik, dengan total SMS 60 juta per hari. Sementara lalu, lintas percakapan rata-rata 380 juta per hari.

Promo besar-besaran juga dilakukan PT Telkomsel. Operator dengan 58 juta pelanggan ini menggratiskan SMS sejak pukul 00.00 sampai 06.00 waktu setempat selama bulan puasa. Program ini diperkirakan menyumbang kenaikan trafik SMS menjelang Lebaran. Toh, Telkomsel sama sekali tak khawatir bakal terjadi gangguan jaringan akibat padatnya lalu lintas SMS.

Direktur Utama Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, menyatakan bahwa Telkomsel meningkatkan kapasitas short messaging service center (SMSC)-nya menjadi 43.000 SMS per detik, dari hanya 23.200 SMS per detik. ''Kalau tahun lalu kami bisa melayani 400 juta SMS per hari, kini kami tingkatkan dua kali lipat lagi kapasitasnya," ujarnya.

Ia menegaskan, dengan dukungan 24.000 BTS dan sistem intelligence network (IN), Telkomsel sanggup melayani 65 juta pelanggan. Aksi pemolesan jaringan oleh para operator seluler cukup layak diapresiasi, di tengah munculnya keluhan pelanggan atas penurunan kualitas layanan telepon di Indonesia.

Namun bukti nyata masih harus ditunggu sampai masa Lebaran lewat. Jika ternyata jaringan mereka jebol, pemerintah siap bertindak. "Kami tak akan main-main dan akan memberikan teguran keras,'' kata Kepala Humas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel), Gatot S. Dewa Broto.

***

Lebaran berarti berkah bagi produsen ponsel dan operator yang menjual ponsel bundling. Angka penjualan mereka bisa meningkat pesat karena konsumen punya anggaran tambahan dari tunjangan hari raya (THR). Vanda Laura, Manager Product Group Marketing Sony Ericsson Indonesia, mengungkapkan bahwa kenaikan penjualan ponsel mereka menjelang Lebaran terjadi di semua segmen.

Namun, sesuai dengan tren pasar, kenaikan penjualan tertinggi ada di segmen ponsel berharga di bawah Rp 1 juta. "Kenaikan penjualan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Vanda. Tak beda dari Sony Ericsson, penguasa pasar ponsel Indonesia dan dunia, Nokia, juga mengalami peningkatan penjualan ponsel selama musim mudik Lebaran.

Grafik penjualan mulai meninggi dua pekan sebelum Lebaran sampai akhir tahun, dengan penyerapan paling banyak tetap di kota-kota besar seperti Jakarta. Corporate Communication Manager Nokia Indonesia, Regina Hutama, menuturkan bahwa posel kelas bawah paling banyak diincar masyarakat.

Namun, ia yakin, ponsel pintar berfitur navigasi juga akan laku di pasar selama musim Lebaran. "Karena navigasi ini yang akan membantu orang untuk mudik," ujar Regina. Karena itu, Nokia meluncurkan dua ponsel terbaru berfitur GPS, yaitu Nokia 6210 Navigator dan Nokia 6220 Classic, di awal bulan puasa, yang masing-masing dibanderol Rp 4,3 juta dan Rp 4 juta.

Dua ponsel itu memakai aplikasi Nokia Maps 2.0, yang didukung dengan layanan pencarian POI (point of interest) seperti hotel dan restoran pada saat mudik. Daerah yang sudah tercakup dalam peta adalah Pulau Jawa dan Bali.

Berdasarkan data International Data Corporation (IDC) Indonesia, selama kuartal kedua 2008, penjualan ponsel mencapai 6 juta unit. Naik 74,9% dari kuartal kedua 2007. Penjualan terbanyak terjadi di segmen ponsel berharga di bawah Rp 1 juta, yaitu sebanyak 4,8 juta unit. Sedangkan ponsel kelas menengah meraup penjualan 800.000 unit dan ponsel pintar meraup 400.000 unit.

Menurut Ashadi Cahyadi, Senior Analyst Telecommunication Research IDC, pertumbuhan pesat itu didukung banyaknya inovasi produk yang dikembangkan para produsen ponsel, sehingga menekan harga jual produk baru di pasaran. Capaian penjualan ponsel selama semester kedua 2008 juga akan lebih baik dari semester pertama.

Salah satu indikasinya, keberhasilan Bakrie Telecom menjual 100.000 unit Hape Esia Hidayah dalam waktu dua pekan pada awal bulan Ramadan. Ponsel buatan Huawei senilai Rp 299.000 ini sarat dengan fitur Islami, seperti Al-Quran lengkap 30 juz dan terjemahannya serta azan.

Astari Yanuarti

Senin, Agustus 11, 2008

Gegas Angklung Muhammad Yunus

GATRA NO 39 / XIV 13 Agu 2008

Sepertinya, kata canggung tak masuk dalam kamus penerima Nobel Perdamaian 2006, Muhammad Yunus. Pria kelahiran Bathua (dusun kecil di Bangladesh), 28 Juni 1940, ini selalu tampil percaya diri dan ramah di depan publik. Salah satu buktinya terlihat ketika Yunus didaulat bermain angklung di depan ratusan tamu yang memenuhi Nusa Indah Hall, Bali International Convention Center, Selasa malam pekan silam.

Sebelum memainkan angklung, pendiri Grameen Bank ini terlihat serius mendengarkan penjelasan instruktur angklung yang menemaninya di atas panggung. "Jadi, begini, ya, cara memegang angklung yang benar," ujar Yunus. Setelah bisa memegang angklung dengan benar, diiringi senyum lebar, Yunus mulai menggoyangkan angklung mengikuti irama sang instruktur.

Alunan angklung doktor ekonomi lulusan Universitas Vanderbilt ini mengawali kor angklung dari seluruh tamu undangan. Kegembiraan Yunus bermain angklung juga menular ke tamu-tamu lain, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie. Mereka berdua ikut memainkan alat musik khas Indonesia itu dengan bersemangat.

Sayang, Yunus tak mengikuti kor angklung sampai selesai. Pada pertengahan koor, pembela kelompok pengusaha marjinal ini bergegas keluar Nusa Indah Hall. Sebab Yunus yang datang ke Indonesia untuk kedua kalinya itu sudah dijadwalkan memberikan keterangan pers tentang Village Phone Program di ruang lain.

Selain memberikan sederet ceramah dan melayani wawancara pers, Yunus juga menghadiri pertemuan khusus dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Orang nomor satu di Indonesia ini mengajak Yunus berdiskusi mendalam soal strategi taktis mengurangi kemiskinan di Indonesia. "Ini membuat saya harus sering bergegas," kata Yunus kepada wartawan Gatra Astari Yanuarti.

Kredit Ponsel Pemberdaya Perempuan

GATRA NO 39 / XIV 13 Agu 2008

Grameen Foundation, Bakrie Telecom, dan Wireless Reach Qualcomm berkolaborasi membuat Program Telepon Pedesaan yang menyasar wirausaha perempuan. Perpaduan skema kredit mikro dan harga pulsa murah menjadi terobosan untuk mengentaskan kemiskinan.

Kios kelontong milik Halimah bertambah ramai sejak dua bulan terakhir. Para pengunjung toko mungil ini masih tetangga sekitar rumah yang terletak di Kampung Neglasari, Bogor, Jawa Barat. Mereka datang bukan sekadar berbelanja, melainkan juga menelepon atau meminjam telepon Halimah.

Walau hanya punya satu unit telepon seluler (ponsel) CDMA, usaha warung telepon Halimah diminati para tetangga. Sebab, selain tarifnya murah, pelanggan juga bisa membawa ponsel ke rumah jika ingin berbincang lebih pribadi.

Menurut Halimah, setiap bulan ia mendapat keuntungan 20% dari usaha rental ponsel Uber Esia-nya. Pendapatan tambahan itu dipakai untuk biaya sekolah anak semata wayangnya. ''Saya ingin melihat anak saya lulus sekolah,'' kata Halimah sembari tersenyum.

Halimah tak sendirian mengecap keuntungan dari bisnis ponsel Uber Esia. Ada 200 perempuan pengusaha mikro lainnya di Bogor dan Tangerang yang menjadikan Uber Esia sebagai bisnis penunjang. Bisnis utama mereka beragam, dari pembuat sandal hingga penjual bebek.

Meski tinggal berbeda kampung, mereka punya satu kesamaan, yaitu peserta proyek percontohan Program Telepon Pedesaan (PTP). Program kolaborasi antara Grameen Foundation, Bakrie Telecom, dan Wireless Reach Qualcomm ini diresmikan di sela-sela acara Asia-Pacific Regional Microcredit Summit 2008, yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa pekan lalu.

Kerja sama tiga perusahaan besar itu menarik perhatian, sekaligus mengundang pertanyaan. Konsep seperti apa yang dipakai dalam PTP? Mengingat program serupa pernah diusung operator-operator telepon lain lewat program telepon pedesaan USO (universal service obligation).

Jika dilihat dari nama-nama besar institusi pendukung, semestinya PTP menawarkan skema berbeda dari USO, yang hanya dikerjakan tunggal oleh operator telepon. Terlebih, PTP melibatkan Grameen Foundation, yayasan yang berpusat di Amerika Serikat yang bergerak di pembiayaan usaha mikro. Serta menggandeng Qualcomm, penyedia jaringan nirkabel berbasis CDMA terbesar di dunia, yang punya program tanggung jawab sosial global Wireless Reach.

Menurut Presiden Qualcomm Southeast Asia-Pasific, John Stefanac, konsep inti PTP mereka sederhana tapi efektif. Pengusaha di kampung-kampung yang belum terjamah telepon akan mendapat pinjaman dari lembaga keuangan mikro (Micro Finance Institution --MFI).

Pinjaman itu digunakan untuk membeli perangkat ponsel Uber Esia, yang terdiri dari satu ponsel 3G CDMA dan charger, materi pemasaran, poster harga, kartu nama, dan materi pelatihan. ''Ponsel ini bisa dipakai untuk bisnis kreatif yang menunjang bisnis utama serta bisa disewakan ke teman dan tetangga,'' kata Stefanac.

Dengan kata lain, pengusaha PTP bisa menjadi operator mini yang punya pelanggan lima orang hingga 50 orang. Para operator mini itu bisa punya penghasilan memadai untuk membayar cicilan kredit ke MFI dan menabung untuk pendidikan dan kesehatan keluarga.

Operator untung karena ada pertambahan pelanggan baru. MFI bisa terus tumbuh karena kliennya lancar mengembalikan pinjaman. ''Yang terpenting, makin banyak masyarakat pedesaan tertinggal yang bisa menikmati layanan telekomunikasi berteknologi tinggi dengan harga terjangkau,'' ujar Stefanac.

Seberapa terjangkau harga layanan PTP itu? Paket Uber Esia lengkap dibanderol Rp 300.000, termasuk pulsa Rp 50.000. Selain itu, biaya teleponnya lebih murah dari telepon tetap kabel dan bisa mengisi ulang dengan eceran Rp 1.000. Pengusaha PTP juga mendapat margin dari pengenaan tarif lebih rendah dari harga layanan umum.

Terkait dengan skema kredit MFI, program Uber Esia ini mematok cicilan Rp 7.200 tiap pekan selama setahun. Untuk tahap awal, Grameen Foundation melibatkan MFI, yaitu Mitra Bisnis Keluarga --ventura yang sudah melayani lebih dari 80.000 peminjam di Jawa Barat dan Banten.

Berdasarkan data di lapangan, kaum perempuan lebih terpercaya sebagai peminjam karena mampu mengembalikan kredit tepat waktu. Berkat kredibilitas ini, tak mengherankan jika ibu rumah tangga menjadi sasaran utama PTP. ''Ini juga sesuai dengan filosofi pendiri Grameen Bank, Muhammad Yunus, yang ingin memberdayagunakan perempuan di pedesaan,'' ungkap Presiden Direktur Bakrie Telecom, Anindya Bakrie.

Menurut Muhammad Yunus, pemilihan perempuan sebagai sasaran utama PTP bukan hanya dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan digital, melainkan juga mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia. Sebab pemberdayaan perempuan melalui PTP akan meningkatkan kepercayaan diri dan tanggung jawab kelompok sosial ini.

Mereka yang tadinya tersisih dari dunia luar kini bisa terhubung karena punya ponsel. Kondisi ini tentu menciptakan peluang-peluang bisnis baru. Ujungnya, kaum perempuan bisa melepas jerat kemiskinan yang melingkupi keluarganya. ''Jadi, yang harus diberikan kepada mereka adalah kesempatan,'' ujar Yunus, yang memenangkan Nobel Perdamaian tahun 2006 berkat prestasi Grameen Bank memberdayakan kaum miskin lewat kredit mikro.

Astari Yanuarti

Telepon untuk Semua

Program Telepon Pedesaan ala Uber Esia dari Bakrie Telecom, Grameen Foundation, dan Qualcomm memang yang pertama di Indonesia. Namun, bila ditinjau dari skema yang dipakai, program serupa telah dilakukan di beberapa negara di bawah payung Village Phone Program milik Grameen Foundation.

Secara berturut-turut sejak tahun 2003 hingga 2007, Uganda, Rwanda, Filipina, Haiti, dan Kamboja menerapkan Village Phone Program. Kini jumlah operator Village Phone Program di semua negara itu mencapai 12.000. Penduduk desa yang bisa terlayani telepon mencapai 1 juta jiwa.

Sebelumnya, Village Phone Program lebih dulu menuai sukses di Bangladesh, negeri asal Grameen Bank. Program ini diusung Grameen Telecom --anak usaha Grameen Bank-- dengan menggandeng operator telepon seluler terbesar di Bangladesh, Grameenphone.

Setiap peserta Village Phone Program mendapat pinjaman mikro senilai US$ 200 dari Grameen Bank. Uang ini dipakai untuk mendapatkan layanan telepon GSM prabayar dari Grameenphone. Mereka lalu diberi pelatihan bagaimana menggunakan ponsel tersebut. Juga tata cara menjadikan ponsel sebagai warung telepon umum untuk mendapat profit.

Program yang bertujuan mengikis kemiskinan di pedesaan itu sangat diminati publik Bangladesh. Sebab terbukti mampu meningkatkan penghasilan mereka. Pada saat ini, ada sekitar 300.000 operator Village Phone Program yang tersebar di 55.000 desa. Pendapatan para operator mini ini lebih besar dari rata-rata pendapatan nasional penduduk Bangladesh.

Di Indonesia, program Uber Esia ditargetkan bisa merengkuh 1.000 operator telepon desa sampai akhir tahun ini. Dengan asumsi, setiap operator bisa melayani 100 keluarga, yang terdiri dari lima anggota. Maka, jumlah penduduk desa terpencil yang bisa menikmati layanan telekomunikasi mencapai 500.000 jiwa.

Hanya saja, Bakrie Telecom belum berani memasang angka pertambahan pendapatan yang bisa diraih tiap keluarga dengan Uber Esia. Namun tak ada salahnya bersikap optimistis. Sebab, di Uganda, pendapatan operator Village Phone Program terdongkrak hingga tiga kali lipat dari pendapatan rata-rata nasional.

Astari Yanuarti

Rekor Laba Juragan Minyak

GATRA NO 39 / XIV 13 Agu 2008

ExxonMobil mencetak laba bersih US$ 11,68 milyar (Rp 105 trilyun) hanya selama triwulan kedua 2008. Keuntungan terbesar dalam sejarah Amerika ini terjadi di tengah beban berat masyakarat akibat kenaikan harga minyak. Barack Obama menilai, kini saatnya membuat kebijakan energi baru Amerika.

Kabar mencengangkan bergulir di industri perminyakan Amerika. Raksasa minyak terbesar di negara itu, ExxonMobil, membuat sejarah sebagai perusahaan yang sanggup mengeruk laba bersih paling banyak selama satu triwulan. Dalam laporan ke publik akhir pekan lalu, ExxonMobil mengumumkan mendapat untung bersih US$ 11,68 milyar (Rp 105 trilyun) selama triwulan kedua 2008.

Pada periode yang sama, total pendapatan mereka US$ 138 milyar (Rp 1.242 trilyun). Angka ini naik 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun silam, yang ''hanya'' US$ 98 milyar. Dengan pendapatan sebesar itu, demikian harian Washington Post menulis, ExxonMobil menjadi ''negara'' terkaya ke-18 di dunia.

Keuntungan besar itu diperoleh di tengah penurunan produksi minyak, penurunan margin pengilangan minyak, dan peningkatan biaya operasional. Produksi minyak ExxonMobil menurun 8% dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu. Produksi minyak dan gas ExxonMobil di seluruh dunia mencapai 2,4 juta barel per hari.

Meski produksi turun, harga minyak yang terus meroket menjadi berkah bagi ExxonMobil. Mereka menjual minyak rata-rata US$ 119 per barel, naik US$ 50 per barel dari tahun lalu.

Berkah minyak juga dirasakan perusahaaan minyak Big Oil (istilah untuk menyebut lima perusahaan minyak terbesar, yaitu ExxonMobil, BP, Royal Dutch Shell, Chevron and ConocoPhilips). Selama triwulan kedua, Shell mencatat keuntungan US$ 11,6 milyar dan ConocoPhilips mencetak keuntungan bersih US$ 4,5 milyar.

Keuntungan besar Big Oil itu tak hanya membetot perhatian kalangan bisnis, melainkan juga ikut memanaskan arena kampanye Presiden Amerika Serikat. Apalagi, sejak awal, Partai Demokrat dan Partai Republik berada pada posisi berlawanan menyangkut kebijakan energi nasional.

Kandidat dari Partai Demokrat Barack Obama menilai, prestasi ExxonMobil itu menyakitkan karena terjadi di atas kesulitan publik Amerika membayar harga bensin yang meroket. ''Lebih menyakitkan lagi fakta bahwa Senator McCain menawarkan mereka tambahan tax break (penundaan pengenaan pajak sementara) US$ 1,2 milyar,'' kata Obama, seperti dikutip The Guardian.

Penawaran itu juga berlaku untuk semua pemain di industri minyak dan gas di Amerika. Dengan fasilitas tax break, Amerika akan kehilangan potensi pendapatan hingga US$ 33 milyar selama lima tahun mendatang. Pemberian fasilitas ini makin menjadikan Amerika negara yang paling sedikit membebankan pajak pada perusahaan minyak.

Negara-negara pengekspor minyak lainnya menerapkan pajak yang makin tinggi seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Contohnya Rusia yang memungut pajak US$ 28 dari tiap barel minyak mentah yang diproduksi.

Berkat keringanan pajak itu, Exxon bisa mendulang untung lebih besar, yaitu US$ 38,5 per barel minyak yang diproduksi di Amerika. Bandingkan dengan keuntungan yang mereka dapat untuk produksi minyak mentah di luar Amerika sebesar US$ 27,2 per barel.

Keuntungan kian besar karena ExxonMobil dan Big Oil menetapkan harga minyak domestik sama dengan harga minyak dunia. Meski, jelas-jelas biaya produksi dan biaya pajak minyak domestik lebih rendah dibandingkan dengan produksi minyak Big Oil di luar Amerika. Mereka memilih mengantongi sendiri selisih harga ini daripada membagikannya ke konsumen.

Tak mengherankan jika Obama menilai tawaran tax break dari John McCain makin mengukuhkan bukti kuatnya proteksi Partai Republik pada Big Oil di tengah kenaikan harga minyak dunia. Maklum, Partai Republik yang dipenuhi pengusaha minyak selalu berkeras bahwa minyak bumi adalah sumber energi utama bagi Amerika. Alhasil, kebijakan energi Amerika selama ini hanya menjadi daftar keinginan (wish list) Big Oil.

Menurut Obama, kini saat yang tepat untuk membuat kebijakan energi baru. "Demi kebaikan bersama, sudah saatnya mengakhiri tirani minyak dengan berinvestasi di energi alternatif, menciptakan jutaan lapangan kerja baru, dan menghemat bahan bakar,'' ujar Obama.

Partai Demokrat memang dikenal sebagai pendukung utama pembangunan sumber energi alternatif, seperti tenaga matahari dan tenaga angin. Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat pun mendesak agar laba bersih Exxon dan anggota Big Oil lainnya digunakan untuk meningkatkan produksi minyak Amerika serta membangun sumber energi terbarukan.

Bukan dipakai untuk memperkaya para pemegang saham dengan aksi membeli kembali saham, seperti dilakukan ExxonMobil selama triwulan kedua ini. Perusahaan yang bermarkas di Texas itu mengeluarkan US$ 8,8 milyar untuk membeli kembali saham mereka dan hanya menyediakan US$ 7 milyar untuk biaya eksplorasi dan produksi migas.

Anggota Big Oil lainnya melakukan hal serupa. Sesuai dengan catatan anggota Kongres dari Partai Demokrat, Big Oil menggelontorkan dana hingga US$ 194 milyar untuk pembelian saham sejak tahun 2004 hingga kuartal pertama 2008.

Sementara itu, untuk eksplorasi dan produksi, para raksasa minyak itu hanya mengeluarkan 30% dari dana buy-back saham. Lebih miris lagi, anggaran riset dan pengembangan energi hanya 5% dari jumlah uang yang dipakai untuk membeli saham.

Pembelian kembali saham memang praktek umum di kalangan industri Amerika. Tujuannya, mengerek harga saham perusahaan dan membesarkan keuntungan per lembar saham. Bagi Exxon, cara ini menjadi solusi untuk menjaga agar harga saham mereka tak terus turun. Selama semester pertama ini, harga saham mereka turun 14%.

Selain itu, Exxon juga menolak anggapan bahwa mereka tak serius meningkatkan produksi minyak. ''Kami terus menambah investasi untuk meningkatkan suplai ke pasar,'' kata Henry Hubble, Vice President Investor Relations Exxon, dalam konferensi pers. Sebaliknya, Exxon meminta Kongres membuka lebih banyak lapangan minyak offshore (lepas pantai). Sebab lapangan-lapangan ini punya cadangan minyak besar, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan domestik Amerika.

Astari Yanuarti

Mengukur Keuntungan ExxonMobil

Tanggukan laba ExxonMobil sebesar US$ 11,68 milyar selama tiga bulan kedua tahun ini membelalakkan mata banyak orang. Apalagi jika Anda membaca data berikut yang menyetarakan laba ratusan trilyun rupiah itu dalam beragam ukuran lain.

* Laba bersih Exxon itu setara dengan perolehan laba US$ 128 juta (Rp 1,15 trilyun) per hari atau hampir US$ 1,5 (Rp 13.500) per detik selama kuartal kedua 2008.

* Laba tiga bulan Exxon bahkan lebih besar dari pendapatan domestik bruto tahunan Afghanistan yang US$ 11,63 milyar (sesuai dengan data Bank Dunia tahun 2007).

* Hanya dengan laba triwulanan itu, Exxon bisa membeli banyak perusahaan besar lain di Amerika, seperti Gap Inc, Ford, bahkan Starbucks, yang masing-masing punya kapitalisasi pasar US$ 11,67 milyar, US$ 10,76 milyar, dan US$ 10,69 milyar.

* Bila laba Exxon itu dibagi rata ke setiap penduduk Amerika, masing-masing akan mendapat US$ 38,33 (Rp 345.000).

* Laba Exxon itu juga bisa dipakai untuk membeli 2,95 milyar galon bensin di Amerika atau 179.692 mobil Cadillac Escalades atau 15,57 milyar permen cokelat Snickers.

Astari Yanuarti

Rabu, Agustus 06, 2008

Komedi Suram Keluarga Cerdas

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
"Meski terberkati dengan otak cemerlang, kehidupan keluarga Wetherhold jauh dari kata bahagia. Kecerdasan memang tak sama dengan kebijaksanaan"

SMART PEOPLE
Pemain: Dennis Quaid, Sarah Jessica Parker, Thomas Haden Church, Ellen Page, dan Ashton Holmes
Sutradara: Noam Murro
Penulis Skenario: Mark Jude Poirier
MPAA Rating: R
Produksi: Miramax Films/Groundswell Productions, 2008

Seperti judulnya, film komedi satire ini berkisah tentang jibaku keluarga intelektual menjalani kehidupan di tengah orang biasa. Dennis Quaid memerankan Profesor Lawrence Wetherhold yang berotak encer. Ia sedang mengikuti pemilihan Kepala Departemen Sastra Inggris di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.

Meski punya karier cemerlang di kampus, Lawrence bukan sosok ayah yang ideal. Duda yang ditinggal mati istri ini gagal memahami dua anaknya, James (Ashton Holmes) dan Vanessa (Ellen Page), yang sama-sama berotak cemerlang. James adalah mahasiswa jurusan sejarah di kampus yang sama dengan Lawrence. Sedangkan Vanessa baru saja diterima di Stanford University.

Kecerdasan otak mereka bukan jaminan kebahagiaan. Ketiganya bermasalah pada saat berkomunikasi. Lawrence sering melontarkan kalimat masam ketika mengajar, arogan, dan penampilannya serampangan, nyaris jorok. Vanessa cantik, tapi tak punya teman karena mulutnya pedas. Sedangkan James selalu memendam amarah karena merasa tak dimengerti oleh Lawrence.

Ketakharmonisan dan kesuraman keluarga Wetherhold makin parah dengan kehadiran Chuck (Thomas Haden Church), saudara angkat Lawrence. Chuck, yang juga sudah paruh baya, tinggal di rumah Lawrence, karena kehilangan pekerjaan untuk ke sekian kalinya. Sebagai orang biasa, Chuck terlihat berbeda dari keluarga Wetherhold lainnya dalam menyikapi masalah.

Keadaan makin rumit ketika Lawrence berpacaran dengan Janet Hartigan (Sarah Jessica Parker), dokter unit gawat darurat yang merawat cederanya akibat melompat pagar di kampus. Janet pernah naksir Lawrence pada saat menjadi mahasiswanya, meski Lawrence tak ingat sama sekali. Kehadiran Janet tentu saja tak disukai Vanessa, yang merasa makin tersisih.

Smart People punya naskah skenario brilyan yang menggabungkan dialog jenaka dengan kepedihan, hasil kejelian novelis Mark Jude Poirier (baru pertama kali menulis skenario). Poirier menunjukkan bahwa kecerdasan tak sama dengan kebijaksanaan. Seringkali pendidikan yang dilakoni belasan tahun tak memberikan pelajaran kehidupan apa pun.

Poirier menampilkan detail tiap karakter dan membuat penonton yakin bahwa di balik tokoh yang eksentrik dan menyebalkan sekalipun, tersembunyi sifat-sifat lain yang menyenangkan. Poirier membuat karakter anggota keluarga Wetherhold tumbuh dewasa. Bukan dengan cara mudah seperti formula Hollywood (Smart People adalah film independen yang tampil di Sundance Film Festival 2008). Mereka harus lebih dulu melewati kegetiran, sarkasme, dan yang terberat: belajar untuk menerima.

Lawrence akhirnya bisa menjual buku akademisnya ke penerbit Penguin setelah mengganti judulnya menjadi You Can't Read. Sebelumnya, puluhan penerbit menolak buku ini karena dianggap tak menarik. Juga ada Vanessa yang bisa mengatasi ego untuk menerima Janet, yang mengandung anak kembar dari Lawrence.

Film ini bukan hanya menjadi debut Poirier, juga menjadi yang pertama bagi sutradara Noam Murro. Karena itu, bukan hal mudah bagi Murro untuk menyinergikan akting para pemain yang sudah punya nama. Untunglah, Murro berhasil mengharmoniskan akting Quaid, Page, Church, dan Parker. Mereka tampil maksimal menjiwai karakter Smart People yang unik.

Yang patut dicatat adalah akting Page dan Church. Page --sebelumnya menuai sukses di film Juno-- memainkan karakter Vanessa dengan bagus. Page berhasil menampilkan dua wajah Vanessa yang android, sinis, dan cerdas di satu sisi. Dan di sisi sebaliknya, Vanessa juga remaja atraktif kesepian yang haus kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.

Church memerankan Chuck sama bagusnya seperti ketika bermain di Sideways. Ekspresi komikal Church tampak melebur dengan karakter Chuck yang slengekan dan easy going. Cerita Smart People memang tak setajam Who's Afraid of Virginia Woolf ataupun Wonder Boys. Tapi film sepanjang 95 menit ini lebih natural pada saat menggambarkan realitas keseharian kalangan akademisi.

Astari Yanuarti

Obat Stres di Sela Kemacetan

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Daughtry
"Kekuatan lirik Daughtry dan penampilannya yang komunikatif memuaskan ribuan penggemarnya. Band rock dengan album debut terjual 4,3 juta keping ini menyanyikan 13 lagu nonstop"

Ada yang tak biasa pada konser band rock Daughtry di panggung Traffic Jam Street Party, Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat malam lalu. Ketika pertunjukan berlangsung, tempat duduk di tribun VIP ditinggalkan penghuninya. Padahal, sebelum konser dimulai pukul 22.30 WIB, nyaris tak ada kursi kosong.

Ternyata penonton VIP itu berbaur dengan ribuan penonton di area festival. Artis Maudy Koesnaedi dan sang suami, Erik Meijer, pun berdiri di depan panggung. Pasangan Ira Wibowo dan Katon Bagaskara sibuk pindah posisi mencari tempat nyaman. ''Jangan di sini, suara vokalisnya nggak keluar. Coba ke sebelah sana,'' Katon mengajak istrinya pindah ke sisi kanan panggung.

Memang terdengar ada yang kurang pas pada mik Chris Daughtry di tiga lagu pertama. Suara peringkat keempat ''American Idol'' musim kelima itu nyaris tenggelam oleh dentuman drum yang dimainkan Joey Barnes. Meski, masih bisa meningkahi lengkingan gitar Brian Craddock dan Josh Steely serta bas milik Josh Paul.

Pada lagu keempat, Standing Still, mik Chris mulai beres. Penonton pun makin bersemangat bergoyang dan bernyanyi. Mulai lagu Over You dan It's Not Over yang memang punya refrain enak dihafal dan menyentak. Juga lagu What About Now yang bernuansa balada dengan lirik menyentuh, berkisah tentang hubungan dua insan yang tak harmonis.

Nah, puncak paduan suara terjadi pada lagu Home. Lagu yang bercerita tentang kerinduan mendalam untuk pulang ke rumah itu memang paling akrab di telinga penggemar Daughtry di Indonesia. Sedangkan di Amerika, lagu ini menempati posisi pertama chart ''Top Adult 40''. Popularitasnya makin melonjak ketika terpilih menjadi lagu pengiring babak eliminasi ''American Idol'' musim keenam (2007).

Usai melantunkan Home, Daughtry menutup konser dengan There and Back Again. ''Mereka bagus banget. Nggak sia-sia gue bela-belain beli ponsel agar bisa nonton Daughtry,'' ujar Susita, karyawati berusia 27 tahun. Soal ponsel bukan hanya Susita yang wajib membeli. Sebab tiket konser ini cuma bisa didapat dari pembelian ponsel Sony Ericsson di ajang Traffic Jam sejak 12 Juni hingga 25 Juli.

Acara itu berlangsung di tujuh kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Hanny Sanjaya, Product Manager Sony Ericsson, menyatakan bahwa acara Traffic Jam Street adalah bentuk apresiasi pada pemakai Sony Ericsson. Selama roadshow Traffic Jam di Jabodetabek dan Bandung, mereka berhasil melego lebih dari 2.000 unit ponsel. Setiap ponsel yang dibeli bisa ditukar dengan dua tiket konser Daughtry. Sedangkan di kota-kota lain, tiket konser diundi untuk satu pemenang.

Hanny menyebutkan mereka sengaja memilih Daughtry sebagai pengisi acara puncak dengan pertimbangan matang. “Ini hasil konsensus perwakilan Indonesia, Malaysia, dan Singapura,” ujarnya. Acara Traffic Jam Street Party memang berlangsung di tiga negara ini.

Selain karena prestasi dan kualitas, mereka juga terkesan dengan kerendahan hati dan sikap kooperatif kelima personal band asal North Carolina itu. Baru menelorkan album debut, mereka sanggup menjual hingga 4,3 juta keping ( hanya di Amerika saja dan belum mencakup penjualan 7 single dari album yang sama). Di Indonesia, penjualan keping CD-nya mencapai 11 ribu, di luar penjualan online yang belum tercatat datanya.

Meski baru berusia dua tahun, segudang penghargaan juga sudah direngkuh. Mereka meraih empat nominasi di Grammy Award 2008. Tahun sebelumnya, mereka memenangi tiga kategori American Music Award, pemenang Best Song Rock untuk Home di ajang People Choice Award, dan menggondol enam juara di Billboard Music Award 2007.

Keramahan Daughtry terlihat nyata selama dua hari di Jakarta. Ketika bertemu dengan pers maupun fans, mereka banyak menebar senyum. Saat konser, Chris selalu menyapa dan melontar beragam komentar , sebelum menyanyikan sebuah lagu.

Walau Chris belum bisa mengucap sepatah kata dalam bahasa Indonesia, komunikasi dengan penonton tetap berlangsung hangat. Kedekatan dengan penggemar memang menjadi salah satu kunci sukses Daughtry yang berencana merilis album kedua April 2009 nanti.

Astari Yanuarti

Dilema Moral Kesatria Kegelapan

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
THE DARK KNIGHT
Pemain: Christian Bale, Heath Ledger, Michael Caine, Aaron Eckhart, Gary Oldman, Morgan Freeman, dan Maggie Gyllenhaal
Sutradara: Christhoper Nolan
Penulis Skenario: Christhoper Nolan dan Jonathan Nolan
Rating: Dewasa
Produksi: Warner Bros, 2008

''Seperti prekuelnya, Batman Begins, kesuraman masih mewarnai The Dark Knight. Alur ceritanya lebih rumit. Meski lebih manusiawi, kali ini penuh dengan aksi sadis dan brutal. Tidak layak ditonton anak-anak''

Segunung rasa penasaran memenuhi benak ketika akan menonton The Dark Knight. Film ini langsung mencetak rekor box-office. Hanya dalam lima hari, The Dark Knight mengeruk US$ 200 juta di Amerika, sehingga langsung balik modal yang ''hanya'' US$ 180 juta.

Prestasi film sepanjang dua setengah jam itu menumbangkan rekor tiga film sekaligus. Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest, Spider-Man 2, dan Star Wars Episode III: Revenge of the Sith baru bisa mendulang angka serupa setelah rilis hari kedelapan.

Media massa di Amerika memberi beberapa alasan yang membuat The Dark Knight laris manis. Kematian tragis aktor berbakat Heath Ledger akibat overdosis obat tidur, enam bulan sebelum perilisan film ini, memicu rasa penasaran publik. Mereka berduyun-duyun masuk ke bioskop untuk menyaksikan akting Ledger sebagai Joker, psikopat yang menjadi musuh besar Batman.

Alasan lain, alur cerita garapan dua bersaudara Christhoper Nolan dan Jonathan Nolan begitu impresif dalam membahas kompleksitas dilema moral para tokoh protagonis, yaitu Batman/Bruce Wayne (Christian Bale), Letnan James Gordon (Gary Oldman), dan Jaksa Wilayah Harvey Dent (Aaron Eckhart). Christhoper Nolan yang merangkap sebagai sutradara dianggap berhasil memanusiawikan sosok Kesatria Kegelapan sehingga jauh dari stereotipe superhero dalam buku komik lain.

Tanpa ragu, mayoritas kritikus film di Amerika menyebut The Dark Knight paling bagus dibandingkan dengan seluruh film Batman lainnya.

Aksi perampokan bank oleh segerombolan orang bertopeng Joker mengawali kisah The Dark Knight. Serbuan ini berakhir kematian semua perampok dan beberapa petugas bank, kecuali Joker sungguhan. Berkat akal bulus dan kebrutalannya, Joker bisa mengantongi uang perampokan jutaan dolar.

Bukan hanya Joker yang mengancam ketenteraman penduduk Kota Gotham. Bos gangster Salvatore Maroni (Eric Roberts) pun masih sering berulah, meski tengah menghadapi tuntutan hukum melawan Jaksa Dent. Ironisnya, penduduk Gotham malah masih mempertanyakan peran Batman. Apakah Batman layak menjadi pahlawan selamanya atau hanya menjadi penjaga keamanan untuk menangani kejahatan.

Joker yang kemudian menggandeng Maroni dengan culas memanfaatkan momentum ini. Joker lalu menebar teror dengan pengeboman dan rangkaian pembunuhan supersadis. Puluhan nyawa penduduk sipil, polisi, politisi, bahkan sesama penjahat pun melayang. Ia menyatakan akan menghentikan aksinya jika Batman mau membuka topeng.

Akting Ledger patut diacungi jempol. Ia begitu menyelami karakter Joker yang bengis, kekanak-kanakan, dan licik. Legder melengkapi sosok Joker dengan sorot mata kosong menusuk, kecapan konstan ketika berbicara, hingga seringai sadis. Selain Legder, Bale tetap memukau memainkan karakter Batman yang memegang teguh aturan serta Wayne yang flamboyan dan playboy.

Serangkaian adegan seru, keindahan sinematografi, dan alur cerita yang menabrak pakem adaptasi komik superhero memang membuat film ini layak tonton untuk orang dewasa.

Walau punya segudang kelebihan, masih ada alur cerita yang mengganggu. Yakni ketika Batman tak tega menghabisi Joker dalam dua kesempatan emas. Atas nama menaati aturan dan mengalahkan sisi jahat dalam dirinya, Batman membiarkan Joker terus bernapas. Batman mendadak lupa pada semua kekejian dan kebrutalan Joker. Padahal, kematian korban-korban Joker sebelumnya membuat Batman merasa amat bersalah dan marah.

Lebih aneh lagi, Batman tak berpikir dua kali ketika membunuh Harvey si Two Face (kesatria putih kota Gotham yang baru saja berubah jahat usai kematian Rachel Dawes --diperankan oleh Maggie Gyllenhaal). Kejadian ini mementahkan semua perdebatan moral tentang kebaikan dan kejahatan di sepanjang film.

Nolan telah memilih: memaksakan alur cerita untuk memberi kesempatan karakter Joker muncul lagi di sekuel selanjutnya. Nolan lebih memilih Joker daripada keselamatan dan ketenteraman jutaan penduduk Gotham.

Andai Joker bukanlah psikopat dengan kegilaan yang mengiris-iris rasa kemanusiaan, pilihan Nolan masuk akal. Masalahnya, Joker dalam The Dark Knight adalah wujud sempurna seorang psikopat tanpa hati nurani dengan satu prinsip, ''I'm an agent of chaos.''

Astari Yanuarti

Komedi Suram Keluarga Cerdas

Gatra No 37 / XIV 30 Jul 2008

SMART PEOPLE
Pemain: Dennis Quaid, Sarah Jessica Parker, Thomas Haden Church, Ellen Page, dan Ashton Holmes
Sutradara: Noam Murro
Penulis Skenario: Mark Jude Poirier
MPAA Rating: R
Produksi: Miramax Films/Groundswell Productions, 2008

Meski terberkati dengan otak cemerlang, kehidupan keluarga Wetherhold jauh dari kata bahagia. Kecerdasan memang tak sama dengan kebijaksanaan.

Seperti judulnya, film komedi satire ini berkisah tentang jibaku keluarga intelektual menjalani kehidupan di tengah orang biasa. Dennis Quaid memerankan Profesor Lawrence Wetherhold yang berotak encer. Ia sedang mengikuti pemilihan Kepala Departemen Sastra Inggris di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.

Meski punya karier cemerlang di kampus, Lawrence bukan sosok ayah yang ideal. Duda yang ditinggal mati istri ini gagal memahami dua anaknya, James (Ashton Holmes) dan Vanessa (Ellen Page), yang sama-sama berotak cemerlang. James adalah mahasiswa jurusan sejarah di kampus yang sama dengan Lawrence. Sedangkan Vanessa baru saja diterima di Stanford University.

Kecerdasan otak mereka bukan jaminan kebahagiaan. Ketiganya bermasalah pada saat berkomunikasi. Lawrence sering melontarkan kalimat masam ketika mengajar, arogan, dan penampilannya serampangan, nyaris jorok. Vanessa cantik, tapi tak punya teman karena mulutnya pedas. Sedangkan James selalu memendam amarah karena merasa tak dimengerti oleh Lawrence.

Ketakharmonisan dan kesuraman keluarga Wetherhold makin parah dengan kehadiran Chuck (Thomas Haden Church), saudara angkat Lawrence. Chuck, yang juga sudah paruh baya, tinggal di rumah Lawrence, karena kehilangan pekerjaan untuk ke sekian kalinya. Sebagai orang biasa, Chuck terlihat berbeda dari keluarga Wetherhold lainnya dalam menyikapi masalah.

Keadaan makin rumit ketika Lawrence berpacaran dengan Janet Hartigan (Sarah Jessica Parker), dokter unit gawat darurat yang merawat cederanya akibat melompat pagar di kampus. Janet pernah naksir Lawrence pada saat menjadi mahasiswanya, meski Lawrence tak ingat sama sekali. Kehadiran Janet tentu saja tak disukai Vanessa, yang merasa makin tersisih.

Smart People punya naskah skenario brilyan yang menggabungkan dialog jenaka dengan kepedihan, hasil kejelian novelis Mark Jude Poirier (baru pertama kali menulis skenario). Poirier menunjukkan bahwa kecerdasan tak sama dengan kebijaksanaan. Seringkali pendidikan yang dilakoni belasan tahun tak memberikan pelajaran kehidupan apa pun.

Poirier menampilkan detail tiap karakter dan membuat penonton yakin bahwa di balik tokoh yang eksentrik dan menyebalkan sekalipun, tersembunyi sifat-sifat lain yang menyenangkan. Poirier membuat karakter anggota keluarga Wetherhold tumbuh dewasa. Bukan dengan cara mudah seperti formula Hollywood (Smart People adalah film independen yang tampil di Sundance Film Festival 2008). Mereka harus lebih dulu melewati kegetiran, sarkasme, dan yang terberat: belajar untuk menerima.

Lawrence akhirnya bisa menjual buku akademisnya ke penerbit Penguin setelah mengganti judulnya menjadi You Can't Read. Sebelumnya, puluhan penerbit menolak buku ini karena dianggap tak menarik. Juga ada Vanessa yang bisa mengatasi ego untuk menerima Janet, yang mengandung anak kembar dari Lawrence.

Film ini bukan hanya menjadi debut Poirier, juga menjadi yang pertama bagi sutradara Noam Murro. Karena itu, bukan hal mudah bagi Murro untuk menyinergikan akting para pemain yang sudah punya nama. Untunglah, Murro berhasil mengharmoniskan akting Quaid, Page, Church, dan Parker. Mereka tampil maksimal menjiwai karakter Smart People yang unik.

Yang patut dicatat adalah akting Page dan Church. Page --sebelumnya menuai sukses di film Juno-- memainkan karakter Vanessa dengan bagus. Page berhasil menampilkan dua wajah Vanessa yang android, sinis, dan cerdas di satu sisi. Dan di sisi sebaliknya, Vanessa juga remaja atraktif kesepian yang haus kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.

Church memerankan Chuck sama bagusnya seperti ketika bermain di Sideways. Ekspresi komikal Church tampak melebur dengan karakter Chuck yang slengekan dan easy going. Cerita Smart People memang tak setajam Who's Afraid of Virginia Woolf ataupun Wonder Boys. Tapi film sepanjang 95 menit ini lebih natural pada saat menggambarkan realitas keseharian kalangan akademisi.

Astari Yanuarti

AMBISI SAUDI MENCAKAR LANGIT

Arab Saudi berpacu mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara Teluk lainnya. Belasan gedung pencakar langit siap menghiasi langit Saudi. Mile-High Tower bakal menjadi gedung tertinggi sedunia.

Gedung-gedung pencakar langit tak lama lagi akan mewarnai langit Arab Saudi. Setidaknya ada 14 bangunan pencakar langit yang sedang dalam proses pembangunan di Riyadh, Jeddah, dan Mekkah. Sebagian bakal menjulang di angkasa Saudi pada tahun depan. Sebagian lagi baru kelar dalam jangka lima tahun mendatang.

Pembangunan menara-menara itu adalah salah satu cara Arab Saudi mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur dari negara-negara Arab pesisir Teluk Persia. Meski sama-sama negeri superkaya berkat emas hitam, Saudi kalah bersolek dibandingkan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Qatar.

Negeri-negeri itu punya ratusan gedung pencakar langit di ibu kota masing-masing. Desainnya pun unik dan cantik. Bandingkan dengan Saudi yang hanya punya tiga pencakar langit: Kingdom Tower (300 meter) dan Al Faisaliah (267 meter) di Ibu Kota Riyadh serta Zam-Zam Tower (260 meter) di depan Masjidil Haram, kota Mekkah.

Menurut Joseph Daher, direktur proyek perusahaan kontraktor Al-Mabani, tren yang berlangsung sekarang ini adalah pembangunan besar-besaran ke arah barat dari Dubai, Uni Emirat Arab. ''Pemerintah Saudi membuat kebijakan yang mendukung pembangunan gedung pencakar langit dengan merevisi aturan penghambat,'' kata Joseph, seperti dikutip MEED.com.

Salah satu terobosan peraturan diberlakukan di kota Jeddah. Keberadaan Bandara Internasional King Abdul Aziz melahirkan pembatasan jumlah lantai bangunan. Rata-rata tinggi bangunan di kota ini di bawah 100 meter. Kini pembatasan itu kian longgar. Gedung-gedung baru boleh berlantai hingga 60 tingkat, setara dengan ketinggian di atas 200 meter.

Tak mengherankan bila ada enam gedung baru yang sedang dan akan dibangun di Jeddah. Mile-High Tower tercatat sebagai gedung paling fenomenal. Sesuai dengan namanya, gedung ini dirancang setinggi satu mil (1.600 meter) dan bakal menjadi gedung tertinggi di dunia. Tender proyek Mile-High Tower akan dibuka pada akhir bulan ini. Memang, menurut berita terbaru MEED.com, ada beberapa penyesuaian terkait dengan ketinggian gedung. Kemungkinan dipangkas menjadi ''hanya'' 1.100 meter. Alasannya terkait dengan penghitungan tingkat keuntungan dan masalah teknis pengangkutan material ke ketinggian di atas 1.000 meter.

Desain menara yang terletak di utara Jeddah itu ditangani kantor arsitek lokal, Omrania & Associates, yang berkolaborasi dengan Pickard Chilton dari Amerika Serikat. Sedangkan urusan konstruksi bangunan dipegang oleh Bechtel, juga dari Amerika. Kontraktor global Samsung Corporation (yang sedang membangun Burj Dubai setinggai 630 meter) juga tertarik ikut tender pembangunan menara yang dibangun di lokasi seluas 5,3 kilometer persegi itu.

Keterlibatan banyak konstruktor asing dalam proyek-proyek infrastruktur di Saudi tak terhindarkan. Sebab sampai kini Saudi baru punya tiga perusahaaan kelas kakap yang sanggup menangani megaproyek, yaitu Saudi bin Laden, Saudi Oger, dan Al-Mabani. Ratusan lainnya baru sanggup menangani proyek skala menengah.

Dari tiga kontraktor dan pengembang itu, Saudi bin Laden tercatat paling sukses. Perusahaan milik ayah Osama bin Laden ini banyak memenangkan tender megaproyek di Arab Saudi. Mereka sedang membangun kompleks Abraj al-Bait di Mekkah. Kompleks ini terdiri dari tujuh menara pencakar langit.

Hotel Tower (577 meter) adalah yang tertinggi, disusul oleh Hajar Tower dan Zam-Zam Tower (masing-masing 260 meter). Serta empat menara lain berketinggian 240 meter, yaitu Maqam, Sarah, Marwah, dan Shafa. Sampai Juli, baru Zam-Zam Tower yang selesai dibangun. Enam menara sisanya selesai secara bertahap sampai akhir 2009.

Abraj al-Bait, yang terletak di selatan Masjidil Haram, memang spektakuler dan menjadi landmark baru di Mekkah. Kawasan ini memiliki hotel bintang lima, dua heliport, satu ruangan konferensi, restoran, dan pusat belanja.

Jika digabungkan, tujuh menara itu punya luas lantai 1.450.000 meter persegi. Paling luas sedunia, mengalahkan Aalsmeer Flower Auction di Belanda yang luasnya 1,1 juta meter persegi. Selain itu, empat jam dinding akan dipasang di empat sisi Hotel Tower. Jam-jam yang dipasang di ketinggian 380 meter ini bakal tercatat sebagai jam dinding tertinggi di dunia.

Tak jauh dari lokasi Abraj al-Bait, Saudi bin Laden melalui anak usahanya, Jiwar Real Estate, tengah membangun kompleks Rawabi Abraj al-Bait. Proyek ini terdiri dari 21 menara apartemen seluas 2,8 juta meter persegi untuk para jamaah haji dan umrah. Desainer dua megaproyek ini adalah arsitek-arsitek lokal yang tergabung dalam Dar-al-Handasah Architect.

Proyek Saudi bin Laden ketiga adalah Jabal Omar, masih di sekitar Masjidil Haram. Mereka berduet dengan Saudi Oger membangun tujuh menara 35 lantai dan lima hotel bintang lima di atas lahan seluas 1 juta meter persegi. Bangunan-bangunan ini bisa menampung hingga 40.000 orang.

Laju pembangunan gedung-gedung pencakar langit itu menandai babak baru kontruksi di Saudi. Kelak, bangunan setinggi 30 lantai lebih banyak terlihat di sana. Menggantikan bangunan dua lantai, yang pada saat ini mendominasi landskap perkotaan di Saudi.

Yang patut disyukuri, Saudi tak hanya berlomba membangun gedung-gedung pencakar langit. Melainkan juga membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan raya, jalan kereta api, hingga lahan parkir. Rupanya, Saudi belajar dari kesalahan kota Dubai, yang mengabaikan pembangunan infrastuktur pendukung di tengah pertambahan populasi penduduk yang pesat.

Astari Yanuarti

PENCAKAR LANGIT ARAB SAUDI*
Nama
Tinggi ( meter)
Pengembang
Status
Nilai  Proyek (US $)
Mile-High Tower, Jeddah
1,150 sampai 1,600
Kingdom Holding
Tender dibuka Juli 2008
13,6 miliar
Abraj al-Bait (terdiri dari tujuh menara), Mekah
577 ( Hotel Tower)
Saudi Binladin
Sedang dibangun, selesai 2009
2,7 miliar
Jabal Omar, Mekah
150
Jabal Omar Development Company
Kontrak EPC** dimenangkan Saudi Binladin dan Saudi Oger
2,7 miliar
Rawabi Abraj al-Bait, Mekah
300
Jiwar Real Estate
Sedang dibangun
2,5 miliar
Lamar Towers, Jeddah
310
Cayan Investment and Development Company
Pengumpulan dokumen penawaran EPC
500 juta
Al-Rahji Tower, Riyadh
352
Saleh bin Abdulaziz al-Rajhi Business Council
Penentuan pemenang tender EPC awal 2009
500 juta
Dubai Towers, Jeddah
448
Sama Dubai
Pembuatan desain gedung
500 juta
Corniche Tower, Jeddah
270
Emaar
Pengumpulan penawaran EPC
240 juta
Headquarters Business Park, Jeddah
250
Aldar al-Khasa for Urban Development
Penentuan pemenang tender EPC
214 juta
Diamond Tower, Jeddah
388
Al-Masarat Company
Tahap akhir pendesainan gedung
133 juta
*Sumber: MEED, 2008
**EPC=engineering, procurement and construction