Selasa, September 12, 2006

Breakaway

Have u ever heard this song? Its lyric always remember me how I supposed to be. This is one of my favourite song.

Break Away by Kelly Clarkson

Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window
Dreamin' of what could be
And if I'd end up happy
I would pray

Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanting to belong here
But something felt so wrong here
So I prayed I could break away

[chorus]
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
And I'll make a wish, take a chance, make a change
And break away
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance, make a change
And break away

Wanna feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean
Get on board a fast train
Travel on a jetplane, far away
And break away

[chorus]
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
And I'll make a wish, take a chance, make a change
And break away
Out of the darkness and into the sun
I won't forget all the ones that I love
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And break away

Buildings with a hundred floors
Swinging round revolving doors
Maybe I don't know where they'll take me
But, gotta keep moving on, moving on
Fly away, break away

[chorus 2]
I'll spread my wings and I'll learn how to fly
Though it's not easy to tell you goodbye, gotta
Take a risk, take a chance, make a change
And break away
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And break away

Break away
Break away

Jumat, Juni 02, 2006

Mengenang Vasa di Museum Stockholm


Kota kepulauan ini menyimpan sejuta keindahan dengan kelokan-kelokan air di setiap sudut. Kemegahan kastil tua berpadu dengan gemerlap modern supermarket. Sungguh elok.

UDARA dingin menerpa wajahku saat aku keluar dari Acapulco Hotel Stockholm, Swedia. Meski jam sudah menunjukkan pukul 11.00, tak ada secercah pun sinar mentari. Minggu pertengahan Oktober lalu, mendung tampak menyelimuti seluruh langit Stockholm.

Toh, ini tak menyurutkan semangatku untuk menjelajahi kota tua itu. Apalagi aku tak punya cukup waktu luang selama sebulan menimba ilmu di Universitas Stockholm. Materi pelatihan yang begitu padat membuatku terpaku di kampus sepanjang weekday. Praktis, hanya di weekend-lah aku punya kesempatan menelusuri kota terindah di Skandinavia ini.


Sambil merapatkan retsleting jaket, aku bergegas menemui teman-temanku yang sudah menunggu di halaman hotel. Hari itu kami akan mengunjungi museum kapal perang Vasamuseet. "Museum ini yang paling banyak dikunjungi di Swedia, bahkan di Skandinavia," kata koordinator pelatihan, Asa Pettersson.

Stockholm memang dikenal sebagai kota museum. Ada 68 museum tersebar di seluruh pelosok kota yang luasnya hanya sepertiga Jakarta ini. Beberapa museum sama sekali tak memungut biaya alias gratis. Sisanya memasang tarif sekitar 10 sampai 80 SEK (kronor Swedia).

Sebenarnya, Vasamuseet hanya berjarak sekitar lima kilometer dari hotelku. Tapi memang beda pulau. Vasamuseet terletak di Pulau Djurgården, sedangkan Hotel Acapulco di Pulau Sodermalm. Kami pun memilih menggunakan kereta subway, dilanjutkan dengan naik kapal feri.

Kami tak perlu membayar saat naik kereta dan kapal feri. Cukup menunjukkan kartu transpor bulanan. Asalkan punya kartu transpor bulanan senilai 600 SEK, kita bisa menggunakan semua jenis angkutan umum di Stockholm. Lebih irit.

Setengah jam berlalu saat kapal feri yang kami tumpangi bersandar di dermaga kecil Grona Lund, Djurgården. Grona Lund adalah sebuah nama taman hiburan yang persis terletak di samping kanan dermaga. Taman ini seperti pasar malam di Indonesia yang mempertunjukkan badut, komidi putar, sampai tong setan. Sayangnya, selama musim gugur dan musim dingin, Grona Lund tutup.

Di kejauhan sebelah kiri dermaga tampak bangunan hitam berbentuk kapal berdiri kokoh. Di tengah tiupan angin dingin bercampur percikan air dari laut, kami pun berjalan menyusuri jalan setapak yang menguning dipenuhi daun maple.

Butuh lima menit untuk mencapai gedung itu. Sebelum masuk, kami menyempatkan diri berfoto dengan latar belakang Nordiska Museet yang tepat berada di depan Vasamuseet. "Ayo foto bareng dulu. Gedungnya bagus banget, tuh. Sayang kalau dilewatkan," seru Noy, seorang teman dari Laos.

Dengan membayar 60 SEK, kami masuk ke bangunan serba hitam itu. Meski cuaca di luar tak begitu cerah, saat masuk ke Vasamuseet tak urung pupil mata tetap harus dilebarkan. Cahaya di dalam gedung yang punya tujuh jenjang itu amat redup. Tak hanya itu, udaranya pun lembap dan berembun.

Tampaknya, ini semua demi sosok hitam besar yang tersandar di aula utama museum. Itulah kapal perang Vasa yang melegenda. Kapal sepanjang 69 meter, lebar 11,7 meter, dan tinggi tiang layar utama 52,5 meter itu berlabuh utuh di tengah ruangan museum yang didesain terbuka.

Sebelum berkeliling ke tujuh lantai museum, aku menonton film sejarah kapal perang Vasa. Tak lucu, kan, kalau cuma tahu bendanya tapi tak paham sejarahnya? Film sepanjang 25 menit ini menceritakan mulai pembuatannya, tenggelam, penyelamatannya oleh Anders Franzen, sampai masuk museum.

Sejarah kapal ini dimulai sejak lima abad silam, saat Swedia mulai membangun kekaisaran di Laut Baltik. Tentu ini memicu perang dengan negara sekitarnya. Termasuk dengan Polandia pada 1620-an. Raja Swedia Gustavus Adolphus pun memerintahkan pembangunan kapal-kapal perang untuk merajai lautan. Maka, dibuatlah kapal perang Vasa untuk mewujudkan ambisi Gustavus punya kapal perang tak terkalahkan di dunia.

Henrik Hybertsson, pembuat kapal kenamaan asal Belanda, dipercaya membangun Vasa di Stockholm mulai tahun 1625. Dengan melibatkan ratusan orang dan menghabiskan ribuan meter kubik kayu, Vasa pun mulai dibangun. Butuh tiga tahun untuk merampungkannya.

Minggu pagi 10 Agustus 1628, kapal perang Vasa yang masih "kinyis-kinyis" itu siap melaut. Pantai di sepanjang pesisir Stockholm dipenuhi pengunjung. Mereka ingin menyaksikan awal perjalanan ambisius Vasa merajai Laut Baltik. Lambaian tangan pengunjung, termasuk para diplomat asing, mengiringi terkembangnya layar Vasa.

Namun, hanya beberapa menit berselang, segalanya berubah. Kapal berisi 150 penumpang itu mulai miring ke kanan, dan makin lama makin miring. Air pun mulai masuk ke dek persenjataan yang terbuka. Alih-alih berlayar dan menembakkan meriam, kapal itu kian limbung tanpa daya. Dan, disaksikan ribuan pasang mata yang terbelalak, kapal megah itu akhirnya nyungsep ke dasar laut.

Tak semua penumpangnya bisa menyelamatkan diri. Saat Vasa diselamatkan dari tidur panjangnya di dasar Laut Baltik tahun 1961, ada 25 kerangka manusia yang tersisa.

Saat musibah terjadi, Raja Swedia Gustavus Adolphus tak ada di tempat. Ia tengah berperang di Polandia. Gustavus baru mengetahui dua pekan kemudian, dan ia sangat marah. Menurut dia, musibah ini karena kelalaian dan kesembronoan. Dan semua pihak yang terbukti bersalah harus dihukum. Maka, kapten kapal Vasa Söfring Hansson, Henrik Hybertsson, dan beberapa pihak lain yang selamat pun diinvestigasi oleh pihak Kerajaan Swedia.

Investigasi berjalan lambat plus rumit. Pasalnya, sang pembuat kapal, Henrik Hybertsson, sudah meninggal sebelum kapal itu siap menarik sauhnya. Saudaranya serta rekannya, Arendt de Groot, yang melanjutkan proyek Vasa.

Akhirnya, tak seorang pun dinyatakan bersalah. Kerajaan menyimpulkan, kapal itu sudah dibangun dengan tepat tapi tidak proporsional. Persenjataan yang diangkutnya di dua dek teratas dianggap terlalu banyak. Dengan 64 meriam dan senapan, lengkap dengan amunisinya, kapal perang Vasa tak mampu menahan beban secara seimbang.

Usai menonton film di auditorium di lantai IV, aku naik ke lantai V. Di sinilah kehidupan para penumpang kapal dipamerkan. Di tengah ruangan, ada 10 peti kaca berisi kerangka 10 penumpang kapal. Semua kerangka itu dijuluki sesuai dengan penyebutan huruf abjad Swedia. Mulai Adam, Beata, Cesar, sampai Ylva. Penamaannya diurutkan sesuai dengan pengangkatan kerangka itu ke permukaan laut.

Dinding sepanjang ruangan dipenuhi foto kerangka para korban disertai penjelasan forensik. Misalnya disebutkan, semasa hidupnya Adam adalah pria sehat berusia 35-40 tahun dengan tinggi 165 cm. Namun, saat muda, ia mendapat kecelakaan yang membakar mukanya. Dia pula yang pertama ditemukan oleh para penyelam tahun 1958.

Sedangkan Ylva adalah gadis berusia 16 tahun, agak bungkuk dan kurang gizi. Ylva menjadi salah satu dari dua perempuan korban Vasa. "Menyedihkan juga ya kisah Vasa. Kasihan mereka yang jadi korban," bisik temanku dari Filipina, Florian.

Tak hanya Vasamuseet yang memesona pengunjung Stockholm. Masih ada Skansen, yang letaknya sekitar 400 meter sebelah selatan Vasamuseet. Skansen terkenal sebagai museum open air pertama di dunia.

Aku mengunjungi Skansen sepekan sebelum ke Vasamuseet. Untuk masuk ke museum yang didirikan Artur Hazelius pada 1891 ini, aku harus membayar tiket 40 SEK. Skansen seperti perpaduan Taman Safari dengan Taman Mini Indonesia Indah. Di museum ini, aku menemukan aneka rupa hewan khas Swedia yang hidup bebas. Saat ini, ada sekitar 70 spesies hewan yang tinggal di Skansen Zoo. Mulai binatang buas seperti beruang cokelat, elk, reindeer, serigala, lynx, hingga anjing laut. Ada juga kuda khas Swedia yang punya rambut kepala sangat lebat. Kuda inilah yang sering dijadikan motif suvenir.

Selain itu, museum ini juga berisi ratusan bangunan miniatur kehidupan budaya Swedia. Ada 150 rumah tinggal dan rumah pertanian yang dibawa dari seluruh penjuru Swedia. Sebagian besar bangunan itu berasal dari abad ke-18, ke-19, dan ke-20.

Aku bisa masuk ke rumah-rumah kuno itu. Di dalam rumah, aku disambut perempuan berbaju petani zaman baheula. Dia tengah memasak roti dengan segala perlengkapan masak masa lalu. Roti-roti yang bentuknya lucu dan baunya enak itu bisa kita cicipi. Tapi tidak gratis, lho. Bayar dulu 10 SEK. "Hmm, enak banget!" gumamku sambil mengunyah sepotong roti yang masih hangat.

Di puncak Bukit Skansen, ada Kastil Prince Eugene yang sangat indah. Di puncak kastil berwarna merah itu berkibar bendera Swedia. Aku sangat ingin masuk ke sana. Sayangnya, saat aku sampai di pintu masuk, di situ tertulis pengumuman: sedang direnovasi.

Selain menjelajahi museum, objek yang sayang kalau dilewatkan adalah shopping arena. Sebenarnya, hampir semua sisi jalan di Stockholm digunakan sebagai toko. Semuanya tersedia, mulai kios rokok, kedai makanan, kafe, pub, sampai superstore. Makanya, tak sulit jika ingin berbelanja di Stockholm.

Bagi turis, ada dua lokasi belanja yang wajib disambangi. Kawasan Drottninggatan dan Gamla Stan (Old Town). "Kalau kalian mau mencari suvenir, belanja baju, dan buku, datang saja ke Drottninggatan," kata Mark Comeford, dosen yang mengajarku di Universitas Stockholm.

Mark benar. Drottninggatan yang terletak di sisi timur stasiun pusat kota T-Centralen memang menawarkan aneka rupa barang. Sisi kanan-kiri jalan sepanjang 1,5 kilometer ini dipenuhi gemerlap toko-toko berdesain modern berpadu dengan toko-toko berdesain kuno.

Gedung bagian depan supermarket seperti Åhlens's didominasi kaca. Sehingga setiap pejalan kaki bisa melihat kemilau kristal, baju, dan sepatu rancangan desainer kenamaan. Tak hanya itu, Drottninggatan juga dipenuhi puluhan toko suvenir. Ratusan jenis cenderamata dijual di sana. Semuanya elok dan unik. Dijamin akan membuat Anda bingung memilih.

Kalau ingin berbelanja, sebaiknya memilih toko yang memajang bendera atau label tax free shopping. Di toko ini, kita akan mendapatkan kembali sebagian pajak konsumen. Apalagi, pajak konsumen di Swedia termasuk tinggi, 25%. Jadi, lumayanlah kalau bisa kembali rata-rata 18%.

Aku berjalan makin ke selatan. Di depanku tampak jembatan yang menghubungkan ke pulau lain, Gamla Stan. Seperti namanya, Gamla Stan benar-benar menggambarkan kota Stockholm berabad-abad silam. Di pulau inilah asal mula kota Stockholm. Gamla Stan dibangun pada abad ke-12 dan menjadi pintu penghubung antara Laut Baltik dan Danau Mälaren. Ratusan bangunan kuno tersebar di seluruh pelosok Gamla Stan.

Bangunan pertama yang kusinggahi adalah Royal Castle, tempat tinggal resmi Raja Swedia. Kastil megah ini dibangun pada abad ke-13. Dengan lebih dari 600 kamar, Royal Castle tercatat sebagai salah satu kastil terbesar di Eropa.

Ada beberapa museum di dalam lingkupan tembok kastil. Mulai Museum of Antiquities Gustav III, Royal Armoury, sampai the Royal Chapel. "Wah, butuh berapa pelayan ya untuk kastil sebesar ini," pikirku sembari menatap puncak kastil.

Gamla Stan punya puluhan jalan yang saling silang dan pendek-pendek, yang hanya cukup untuk satu mobil. Nah, agar tidak tersesat, sebaiknya membawa peta. Seperti Drottinggatan, semua sisi jalan di Gamla Stan juga dipenuhi toko dan kafe. Bedanya, sebagian besar adalah toko suvenir khas Swedia.

Langit mulai gelap saat aku mulai merasa lelah dan kedinginan. Aku pun mampir ke kedai kopi Kaffekopen di dekat Royal Castle. Hangatnya secangkir kaffe latte dan lezatnya sepotong kladakka mampu menghangatkan tubuhku kembali.

Ah, sebulan ternyata tak cukup untuk menelusuri Stockholm. Masih banyak tempat yang belum tersambangi. Vi ses igen, Stockholm!

Astari Yanuarti

This article originally published in Gatra Weekly Magazine Vol 5 / XI 18 December 2004

Senin, Maret 20, 2006

Pesona Afrika Menyapa Asia

MULTIMEDIA

Pesona Afrika Menyapa Asia

Muda, kaya raya, pernah tamasya ke luar angkasa, tapi tetap bersahaja. Kini ia menebar software gratis ke seluruh dunia.

MARK Shuttleworth baru saja mengakhiri perjalanan Ubuntu Asia Tour Roadshow, Januari-Februari lalu. Pendiri perusahaan Canonical Ltd ini mengunjungi 12 negara dan 18 kota untuk menebar pengembangan peranti lunak berbasis open source-nya, Ubuntu.

Di Jakarta, Mark hanya singgah sehari. Selain bertemu komunitas Open Source Indonesia, ia juga menyambangi Menkominfo, Sofyan Djalil. "Kami coba yakinkan bahwa open source adalah strategi terbaik bagi negara berkembang," katanya.

Perjuangan menebar software gratis, menurut pria yang lahir di ''kota emas'' Welkom, Afrika Selatan, 18 September 1973, itu bukan hal mudah. Apalagi di negara berkembang yang mendapat tekanan ekonomi. Di negara maju, banyak individu yang bekerja sukarela, bahkan menjadi donatur, untuk mengembangkan software gratis.

Ubuntu berasal dari bahasa Afrika kuno yang berarti kemanusiaan untuk semua. Berbeda dari distro Linux lain yang menyediakan versi gratis dan komersial, Ubuntu hanya punya versi gratis. Ia mengirimkan CD program ke setiap orang yang meminta. Bahkan biaya pengiriman ditanggung Canonical Ltd.

"Saat ini, sudah 6 juta keping CD Ubuntu yang kami kirim ke berbagai penjuru dunia," ujarnya. Ubuntu kini tersebar di 212 negara dalam 38 bahasa. Ubuntu juga mengeluarkan rilis baru setiap enam bulan, lengkap dengan sistem keamanan yang selalu diperbarui tiap 18 bulan.

Meski Ubuntu terdiri lebih dari 16.000 aplikasi, instalasi utama untuk desktop cukup dari satu CD. Ubuntu punya setiap aplikasi standar desktop seperti pengolah kata, spreadsheet, sampai aplikasi internet, web server, e-mail, bahasa pemrograman, dan tentu saja games. Ubuntu sukses merajai distro Linux di dunia, padahal baru didirikan pada 2004.

Ubuntu lahir dari tangan dingin Mark, yang kini kaya raya. Ia pertama kali membuat program berbasis open saat berusia 11 tahun. Namun ia baru mengenal internet saat kuliah di Jurusan Keuangan dan Sistem Informasi, Universitas Cape Town. Saat itulah Mark sadar betapa besar perubahan bisa dilakukan internet.

Ia menguji kepiawaiannya berniaga dengan mendirikan perusahaan konsultan bisnis Thawte Consulting di tahun terakhir kuliahnya, 1995. Fokus bisnis Thawte adalah keamanan internet sebagai alat perdagangan elektronik. Hebatnya, Thawte mampu menjadi perusahaan pertama di luar Amerika Serikat yang membuat paket keamanan penuh web server e-commerce. Thawte pun terpilih sebagai perusahaan pertama yang dipercaya Netscape dan Microsoft dalam sertifikasi website.

Bak Raja Midas yang mampu membuat semua yang disentuhnya menjadi emas, Mark sukses menyulap Thawte jadi perusahaan kelas dunia dalam tiga tahun. Saat menjual Thawte pada Desember 1999 ke VeriSign, Mark berhasil mengantongi duit US$ 570 juta. Fantastis, punya uang sebanyak itu di usia 26.

Setelah menjadi milyarder, Mark tak terlena. Ia mendirikan beberapa yayasan nirlaba demi pengembangan pendidikan dan teknologi informasi. Mulai inkubator bisnis Here Be Dragons yang mendanai perusahaan inovatif di Afrika Selatan agar bisa jadi pemain global, Shuttleworth Foundation untuk meningkatkan kemampuan para guru, hingga donatur di Bridges yang bertujuan mengurangi kesenjangan digital. Untuk membiayai semua yayasan itu, tiap tahun Mark mengeluarkan US$ 6 juta.

Pada 25 April 2002, Mark mewujudkan mimpi sepanjang masanya, terbang ke luar angkasa. Orang Afrika pertama yang menembus atmosfer bumi ini masuk dalam penerbangan Soyuz TM-34 dan mendarat di International Space Station (ISS), dua hari kemudian. Mark menikmati tamasya bebas gravitasinya selama delapan hari di ISS.

Toh, Mark memaknai wisata angkasa senilai US$ 20 juta itu tak sekadar piknik. Pengalaman mengelana angkasa ini makin membuka matanya pada keajaiban ilmu alam, matematika, dan teknologi. Mark lalu memprakrasai gerakan Hip2Bsquare untuk menjadikan pelajaran matematika dan ilmu alam menarik bagi pelajar SMA. Perjalanan luar angkasa pula yang menginspirasi Mark membuat dan menebar Ubuntu ke seluruh bumi.

Astari Yanuarti

Siap Bikin Film Ponsel?

Ponsel video mendorong tumbuhnya sutradara-sutradara amatir di semua penjuru mata angin. Magnetnya mulai terasa di Indonesia.

TAMPANG serius terpasang di muka puluhan orang di Gerbera Room Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu siang pekan lalu. Mereka terlihat tekun mendengar penjelasan produser film dokumenter asal Inggris, Ian Oliver, tentang proses pembuatan film. Pemaparan Ian dimulai dari pencarian ide cerita, pembuatan storyboard, pengambilan gambar, sampai pengeditan film. Hmm, lumayan bikin kening berkerut para pemula dunia film.

Maklum, itu bukan kelas akhir pekan mahasiswa baru IKJ. Tak tampak satu pun kamera video di ruangan itu. Para peserta hanya berbekal telepon seluler (ponsel) Nokia. Sebagian besar membawa N90, sisanya memegang N70 dan 6680. Mereka adalah komunitas pemakai ponsel video Nokia. "Peserta First Time Mobile FilmMakers ini dipilih dari pemilik Nokia yang ikut Digital Studio Workshop di lima kota," kata Multimedia Retail Manager Nokia Indonesia, Eka Anwar.

Saat N90 digeber di pasar Indonesia, pertengahan tahun lalu, setiap pembeli mendapat voucher pelatihan gratis membuat film dan foto. Lokasinya tersebar di tujuh tempat di Indonesia. Di sana, mereka kursus empat jam membedah fitur perekam video di N90. "Peminatnya banyak. Rata-rata mereka ingin belajar merekam dan mengedit film,'' ujar Eka.

Mungkin Nokia termasuk jeli membaca pasar. Dua tahun terakhir ini, tren membuat film dengan ponsel memang meningkat. Antusiasme sutradara ponsel film amatir ini membuat festival film ponsel menjamur di penjuru bumi. Zoei Cellular Cinema Festival yang diadakan pada Desember 2004 di Amerika Serikat tercatat sebagai festival film ponsel pertama.

Setelah itu, puluhan festival yang diadakan operator, pabrikan ponsel, dan lembaga perfilman digelar di lima benua. Teranyar, The Cinema Next Mini-Movie Competition di Inggris, awal bulan lalu, oleh UK Film Council's New Cinema Fund. Tiap kompetisi rata-rata diikuti ratusan film pendek berdurasi satu sampai tiga menit.

Tentu tren sutradara film ponsel amatir tak lepas dari pengaruh kian canggihnya teknologi kamera ponsel. Dua tahun lalu, ponsel video masih berbekal kamera VGA, lalu meningkat menjadi kamera sejutaan piksel. Tahun ini, Samsung sudah menanamkan kamera 7,7 MP di ponsel SGH-B500. Sayang, itu baru beredar di Korea. Di Indonesia, baru tersedia SGH-P850 dengan kamera 3,2 MP. Untunglah, seri yang baru keluar akhir bulan ini punya kemampuan merekam gambar lumayan dan bisa disambungkan ke televisi.

Teknologi lensa kamera yang makin maju juga membuat ponsel video kian digemari. Terobosan Nokia N90 sebagai satu-satunya ponsel berlensa Carl Zeiss membuat kualitas rekaman video lebih tajam dan stabil. Maklumlah, Carl Zeiss yang identik dengan camcoder Sony ini sudah teruji mutunya.

Pabrikan lain seperti Sony Ericsson dan Ben Q-Siemens juga menyasar pasar ponsel video. Sony Ericsson mengandalkan SE W900i, yang punya kapasitas memori eksternal sampai 2 GB dan sanggup merekam dengan kecepatan 30 gambar per detik. BenQ-Siemens memadu kamera 2 MP, format MPEG4, dan display lebar dalam ponsel candybar S88 dan ponsel clampshell EF 81.

Nah! Tunggu apa lagi. Bermodal ponsel, Anda bisa menjadi sutradara film amatir.

Astari Yanuarti

Tips Jadi Sutradara

MEMBUAT film ponsel itu gampang-gampang susah. Mengambil dan mengedit gambar relatif cepat dipelajari. Tapi banyak yang mulai garuk-garuk kepala saat mencari ide cerita dan menuangkannya ke storyboard plus menentukan angle. Toh, semua bisa diatasi kalau persiapan kita matang. Panduan singkat ini mungkin bisa membantu.

Ide Cerita dari Sekitar Kita

Jangan buru-buru mengambil gambar, kita harus menentukan dulu ide cerita. Banyak hal kecil di sekitar kita yang bisa jadi bahan film. Kisah tukang sapu di kantor, ekspresi rekan kerja saat deadline, atau tingkah orang sepanjang perjalanan pulang. Jangan lupa menuangkan detail cerita dalam storyboard yang akan jadi panduan ketika mengambil gambar.

Setting Mode Video

Sebelum mengambil gambar pertama, cek dulu setting video recorder di ponsel. Pilihlah resolusi video yang paling besar supaya hasilnya maksimal. Misalnya 352x288 piksel dengan kecepatan 30 frame per detik. Untuk ponsel video yang kecepatannya kecil, diperlukan kestabilan ekstra saat memegang ponsel. Sebab pergeseran dan gerakan kecil saja bisa membuat gambar blur. Pilihlah mode auto untuk pengaturan white balance dan mode normal untuk pengaturan cahaya.

Ketika mengambil gambar, hindari cahaya terlalu terang di belakang objek, kecuali Anda mau mengambil gambar siluet. Selain itu, sebisa mungkin jangan menggunakan digital zoom karena akan menurunkan kualitas gambar. Lebih baik melangkah mendekati objek jika ingin mendapatkan gambar lebih besar.

Mengedit Rekaman

Usai merekam semua cuplikan, saatnya mengedit. Ada dua pilihan mengedit: langsung di ponsel atau ditransfer dulu ke komputer. Saat ini, banyak ponsel video yang sudah dibekali fitur mengedit film seperti Nokia Video Editor. Jadi, tinggal buka Nokia Video Editor, lalu ambil klip-klip yang akan diedit. Klip-klip ini bisa dipotong, diberi filter, ditambah musik atau suara, diselipi transisi fade to black, sampai akhirnya menggabungkan lagi hasil edit klip. Gunakan efek transisi seperlunya karena akan membengkakkan file video ponsel. Lebih baik membuat alur yang mengalir sejak pengambilan gambar.

Jika ponsel tak punya fasilitas pengedit film, maka harus ditransfer ke komputer, baik lewat Bluetooth, inframerah, maupun kabel data. Sebelum memindahkan, pastikan di komputer sudah ada aplikasi konverter yang sesuai dengan ponsel. Aplikasi PC Suite biasanya disediakan saat membeli ponsel atau bisa diunduh dari situs ponsel bersangkutan. Setelah dipindahkan, file video dapat dibuka dan diedit lewat modul yang tersedia dalam aplikasi PC Suite.

Beberapa Ponsel Video

Nokia N90

Berat: 173 g
Harga: Rp 6 juta
Kamera: 2 MP + flash
Display: 2,2 inci LCD TFT 256K
Resolusi: 352x288 piksel
Memori: Memori built-in 31 MB + slot MMC
Koneksi: USB, Bluetooth, inframerah
Fitur unggulan: Lensa Carl Zeiss, 20x digital zoom, 3G, MP3/AAC/MPEG4 player, movie director, merekam 1 jam nonstop
Kekurangan: berat, baterai boros

Samsung SGH-P850
Berat: -
Harga: Rp 4 jutaan
Kamera: 3,2 MP + flash
Display: TFT 262 K
Resolusi: 320 x 240 piksel
Koneksi: Bluetooth, USB
Memori: 75 MB memori internal + microSD
Fitur unggulan: MP3/AAC/MPEG4 player, koneksi ke TV, desain tipis dan ringan
Kekurangan: Belum 3G, gambar video kurang stabil, tak ada fitur video editing

Sony Ericsson W900i
Berat: 148 g
Harga: Rp 6,1 juta
Kamera: 2 MP + flash
Display: TFT 256K

Resolusi video: 320 x 240 piksel
Koneksi: Bluetooth, USB, inframerah
Memori: Memori built-in 470 MB + stik duo sampai 2GB
Fitur unggulan: 3G, play 3GP dan MPEG4 format, walkman, video DJ
Kekurangan: Kurang ergonomis, kualitas hasil rekaman biasa

Rabu, Februari 22, 2006

Joged Bumbung Budi Wahyu Jati

Dimuat di Gatra 13 / XII 11 Peb 2006

Joged Bumbung Budi Wahyu Jati

BUDI Wahyu Jati, 43 tahun, ternyata menyimpan bakat
terpendam. Country Manager Intel Indonesia ini pandai
meliukkan tubuh mengikuti gerakan penari joged bumbung.
Di tengah iringan gamelan gegrantangan(gamelan tingklik
bambu berlaras selendro), lulusan teknik elektro UI ini
sanggup mengimbangi gerakan sang penari. Dengan tangan
dan kaki menekuk, Budi melenggokkan pinggul seirama
kipasan penari berkain merah muda dipadu kemben kuning.
Tepuk tangan dan tawa kontan membahana dari 30-an
peserta Intel Media Camp di Restoran Kapu Kapu di Garuda
Wisnu Kencana, Nusa Dua, Bali. Meski hanya sebentar,
tarian ayah satu anak ini mampu menghangatkan suasana.
Tariannya dinilai paling luwes di antara semua tamu.
Padahal, Budi dikenal sebagai sosok yang tidak suka
dugem. Tak ada yang mengira ia bisa menari. ‘’Saya tak
bisa menari Bali, kok. Tadi spontan saja mengikuti
penarinya,’’ tutur Budi kepada wartawan GATRA Astari
Yanuarti. Menurut dia, tarian Bali itu susah. Makanya, yang
penting pededan bersikap lepas saja. Tapi ia tak berani
pentas di panggung beneran. “Nanti saya ditimpukinsama
penonton,’’ katanya sembari tertawa.

sida2004: Feasting on "Inhuman" Food

sida2004: Feasting on "Inhuman" Food

Menghitung Hari Daftar Prabayar

Artikel di Majalah Gatra edisi 14 / XII 18 Peb 2006

Menghitung Hari Daftar Prabayar

Tenggat pendaftaran pelanggan telepon prabayar tinggal dua setengah bulan. Operator telepon berjibaku menghindari penghangusan nomor pelanggannya.

SUPRIYADI kian sibuk sebulan terakhir ini. Biasanya, pria berusia 24 tahun ini hanya melayani penjualan kartu perdana telepon seluler tanpa banyak cincong. Sekarang Supriyadi harus memberikan ceramah tambahan pada pembeli yang mendatangi kiosnya. "Saya mesti menjelaskan bahwa kartu perdana harus segera mendaftarkan nomornya," kata penjaga Kios Farhan Cell yang terletak di belakang Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, itu.

Saat mengaktifkan nomornya, otomatis mereka akan menerima SMS dari 4444 yang meminta untuk meregistrasi nomor dan identitas pelanggan. Supri pun menyarankan pembeli di kiosnya mematuhi anjuran itu. "Daripada kartunya hangus, lebih baik ikuti SMS broadcast 4444 dari semua operator itu," katanya.

Tapi ajakan Supriyadi tak selalu manjur. Ada saja pelanggan baru yang tak peduli. Atau malas mendaftarkan nomornya karena yakin tidak akan terlacak. Perilaku itulah yang membuat semua operator telepon prabayar bertambah sibuk. Mereka harus berpacu dengan waktu, karena tengat pendaftaran yang ditetapkan pemerintah tinggal dua setengah bulan lagi.

Sebenarnya kebijakan registrasi prabayar berlaku sejak 28 Oktober 2005 lewat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Menuruf Menkominfo Sofyan Djalil, pendaftaran dilakukan untuk menghindari para pencoleng. "Selama ini, penipuan dan teror bom lewat SMS sering terjadi tanpa bisa dilacak pengirimnya," ujarnya. Kebijakan semacam ini juga lazim dilakukan di mancanegara, seperti di Cina, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura.

Saking pentingnya registasi pengguna kartu prabayar, pemerintah tak segan memberikan penalti bagi yang membandel. "Kami akan menghanguskan nomor pelanggan yang tidak mau registrasi sampai 28 April 2006," Sofyan menegaskan.

Tak cukup dengan penghangusan nomor, pelanggan yang sengaja memalsukan data yang diberikan pun kena sanksi hukum. Pelanggan nakal bisa dikenai ancaman penjara maksimal enam tahun. Ini merujuk Pasal 263 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pemalsuan surat identitas.

Meski semangat sudah bulat, pelaksanaannya ternyata tak secepat yang diharapkan. Operator dan pemerintah baru bisa memberikan kepastian tentang tata cara registrasi prabayar pada 15 Desember 2005. Pelanggan punya banyak pilihan untuk mendaftar, dari SMS, website, e-mail, datang langsung ke dealer, hingga menelepon.

Cara paling gampang, ya, melalui SMS ke 4444 itu. Format yang harus dikirim yaitu: No. KTP (SIM/paspor/kartu pelajar/kartu mahasiswa)#nama lengkap#alamat lengkap#tempat lahir#tgl lahir#. "Standar bakunya seperti itu, mungkin ada sedikit perbedaan di tiap operator. Yang pasti, SMS ini gratis," kata Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot Dewa Broto.

Meski mudah, ternyata tak menjamin antusiasme pelanggan. Pertambahan pelanggan yang mendaftar masih saja seret. Sebulan setelah resmi diluncurkan, total pelanggan yang mendaftar baru 9,2 juta. Atau baru sekitar 19,11% dari total 48,2 juta pengguna kartu prabayar.

Bahkan, sampai akhir Januari lalu, baru 10,2 juta pelanggan (21,23%) yang mendaftar. "Makanya, kami harap operator bisa meningkatkan usahanya menggiring para pelanggan segera melakukan registrasi," Gatot menambahkan.

Minimnya jumlah pelanggan mendaftar terlihat di PT Mobile-8. Sampai awal Februari ini, pelanggan Fren yang mendaftar baru 4% atau 44.000 dari total 1,1 juta pelanggan prabayar. "Kini kami meringkas sistem pendaftaran lewat SMS dari enam kali menjadi hanya tiga kali kirim SMS," kata Senior Manager Customer Care and Service Mobile 8, Diah Pudjiastuti.

Menurut Dirut Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, salah satu penyebab lambatnya proses registrasi adalah budaya menit terakhir yang masih dianut sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi, pengiriman SMS broadcast juga butuh waktu. Sebab operator perlu menyiapkan lebih dulu server dan jaringan untuk SMS.

Tak jarang kendala teknis juga menghadang. Seperti dialami Indosat di masa awal registrasi. "Pada satu-dua hari pertama sejak pengumuman SMS 4444 memang ada sedikit masalah, tapi kini berjalan dengan baik," ujar Direktur Consumer Market Indosat, Johnny Swandi Syam.

Bagi operator, mendaftar pelanggan prabayar memang gampang-gampang susah. Mereka hanya bisa mengimbau dan memberikan penjelasan dampaknya. Sedangkan sanksinya ada di tangan pemerintah. Berdasarkan data Indosat, ada peningkatan pendaftar dua bulan ini. Jika pada Desember hanya sekitar 90.000 pelanggan per hari, maka pekan terakhir Januari 2006 pendaftar rata-rata 110.000 tiap hari.

"Sampai akhir Januari, pelanggan yang sudah teregistrasi 3,1 juta. Sebanyak 90% pelanggan mendaftar lewat SMS," kata Vice President Public Relation Indosat, Adita Irawati.

Serupa Indosat, pelanggan operator seluler terbesar, Telkomsel, yang mendaftar juga meningkat. Pada 2-6 Februari ini, terjadi penambahan 1,1 juta pelanggan (dari 7 juta menjadi 8,1 juta). Pendaftar terbanyak lewat SMS (4,5 juta), lewat anggota Simpati Zone sekitar 3 juta, dan sisanya lewat website, portal, e-mail, dan gRaPARI. "Kami yakin bisa memenuhi target karena didukung kemampuan tiga server Telkomsel yang khusus melayani registrasi dengan kapasitas 500.000 registrasi sehari," ujar External Communication Telkomsel, Suryo Hadianto.

Meski optimistis, para operator mencoba realistis. Mengejar pendaftaran sekitar 75% pelanggan prabayar hanya dalam dua setengah bulan bukan hal mudah. Makanya, selain terus menggencarkan sosialisasi, mereka juga minta partisipasi lebih banyak dari pemerintah. "Mestinya kampanye SMS broadcast disentralisasi oleh pihak pemerintah," kata GM Marketing Telkomsel, Nirwan Lesmana.

Pemerintah juga diminta mempertimbangkan kembali sanksi penghangusan nomor pelanggan jika belum terdaftar sampai 28 April 2006. Terutama bila sampai menjelang tenggat, jumlah pelanggan yang belum terdaftar masih banyak. Menurut Nirwan, pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah jika pelanggan masih punya pulsa, apakah otomatis juga hangus atau diganti. Selain itu, operator pun dirugikan karena pelanggannya berkurang.

Direktur Utama Indosat Hasnul Suhaemi memperkirakan, pendaftaran ini akan membuat pelangganya turun 15%-20%. Toh, Hasnul yakin, penurunan pelanggan tak identik dengan penurunan pendapatan. Sebab pelanggan terdaftar tergolong loyal. Apalagi, proses registrasi membuat pelanggan enggan pindah ke operator lain. "Saya malah memperkirakan, tahun ini revenue naik double digit," katanya.

Astari Yanuarti

Pendaftar Kartu Prabayar Tiap Operator

NO. NAMA OPERATOR JUMLAH PELANGGAN TEREGISTRASI
PRABAYAR

1. PT Excelcomindo 6.802.325 1.200.000
2. PT Mobile-8 1.100.000 38.000
3. PT Telkom 3.094.576 100.000
4. PT Bakrie Telecom 384.408 85.000
5. PT Sampurna 8.066 7.484
(eks PT Mandara)
6. PT Telkomsel 23.000.000 6.400.000
7. PT Indosat 13.800.000 2.400.000
8. PT Natrindo 12.738 1.900
Jumlah Total Sementara 48.202.113 10,232,384

Sumber: Direktorat Jenderal Postel, minggu ketiga Januari 2006